Sumber : https://www.thelightingpractice.com/what-is-circadian-lighting/

Pencahayaan bukan hanya soal terang atau gelapnya sebuah ruangan, tetapi juga bagaimana warna cahaya memengaruhi suasana, kenyamanan, serta produktivitas penghuninya. Warna cahaya pada lampu kini menjadi perhatian banyak orang, terutama dengan berkembangnya teknologi lampu yang menawarkan berbagai pilihan warna cahaya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas warna cahaya pada lampu, yaitu warm white, natural, dan cool white, serta bagaimana peranannya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan teori pencahayaan sirkadian yang diadaptasi dari cahaya matahari.

Penamaan Warna Cahaya Berdasarkan Waktu

Secara dasar, warna lampu dibedakan menjadi tiga kategori utama, yaitu warm white, natural, dan cool white. Penamaan ini diadaptasi dari cahaya sirkadian matahari, yang mengacu pada perubahan warna cahaya matahari sepanjang hari. Setiap produsen lampu mungkin menggunakan penamaan yang berbeda untuk setiap warna lampu, namun pemahaman tentang Correlated Color Temperature (CCT) yang diukur dalam satuan kelvin (K) dapat membantu kita memahami warna cahaya yang diinginkan tanpa harus terjebak dalam perbedaan nama.

1. Warm White

Warm white adalah warna cahaya yang cenderung kuning. Warna ini dapat dijumpai pada pagi hari sekitar pukul 6–7 dan sore hari sekitar pukul 17–18. Pada lampu, warm white sering digunakan untuk menciptakan suasana yang hangat dan nyaman, cocok untuk ruangan yang digunakan untuk bersantai atau berkumpul bersama keluarga. Di pasaran, warna ini biasanya memiliki rentang CCT antara 2.700 K hingga 3.000 K.

2. Natural

Warna natural pada lampu adalah warna cahaya yang tidak terlalu kuning dan tidak terlalu putih. Biasanya, warna ini dijumpai pada pukul 8–10 pagi dan pukul 14–16 siang. Cahaya natural memberikan pencahayaan yang lebih seimbang dan mirip dengan cahaya matahari di siang hari, sehingga cocok digunakan untuk ruangan yang membutuhkan pencahayaan netral. Warna ini sering kali memiliki CCT sekitar 4.000 K.

3. Cool White

Cool white atau cool daylight adalah warna cahaya yang cenderung putih. Cahaya ini dapat dijumpai pada pukul 11–13 siang, ketika matahari berada di posisi paling tinggi. Lampu dengan warna cool white memberikan pencahayaan yang terang dan fokus, cocok untuk ruang-ruang yang memerlukan konsentrasi tinggi seperti ruang kerja atau bengkel. Pada lampu, warna cool white memiliki CCT yang lebih tinggi, yaitu sekitar 6.500 K.

Correlated Color Temperature (CCT) dan Pengukurannya

Meskipun setiap produsen lampu memiliki penamaan yang berbeda untuk warna lampu mereka, kita dapat menyamakan persepsi dengan menggunakan satuan yang lebih umum, yaitu Correlated Color Temperature (CCT). CCT diukur dalam satuan kelvin (K) dan digunakan untuk menggambarkan warna cahaya yang dihasilkan oleh lampu. Sebagai contoh, perusahaan A mungkin mendefinisikan warna cahaya antara 2.700 K hingga 3.000 K sebagai warm white, sementara perusahaan B membagi rentang tersebut menjadi 2.700 K untuk warm white dan 3.000 K untuk soft white.

Hal yang perlu diperhatikan adalah, semakin kecil angka CCT, semakin cenderung cahaya tersebut berwarna kuning, seperti pada warm white dengan CCT sekitar 2.700 K. Sebaliknya, semakin tinggi angka CCT, cahaya akan semakin putih, seperti pada cool white dengan CCT yang mencapai 6.500 K.

Informasi pada Kemasan Lampu

Selain informasi tentang daya (watt) dan tingkat terang (lumen), beberapa kemasan lampu juga mencantumkan warna cahaya yang dihasilkan dalam satuan kelvin. Di pasaran, kita sering menjumpai lampu dengan CCT 2.700–3.000 K untuk warm white, 4.000 K untuk natural, dan 6.500 K untuk cool white. Bahkan, beberapa lampu pintar kini dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan pengguna mengatur warna cahaya dari 2.700 K hingga 6.500 K menggunakan aplikasi di ponsel, memberikan fleksibilitas lebih besar dalam menyesuaikan pencahayaan sesuai kebutuhan.

Penggunaan Lampu Berdasarkan Kebutuhan Ruangan

Pemilihan warna cahaya yang tepat untuk suatu ruangan sangat bergantung pada fungsinya. Masing-masing warna cahaya memiliki karakteristik yang dapat mendukung aktivitas tertentu.

1. Warna Cahaya 3.000 K (Warm White)

Warna cahaya ini umumnya digunakan di area yang dimaksudkan untuk bersantai atau menciptakan suasana hangat. Kafe, lounge, dan teras rumah adalah beberapa tempat yang sering menggunakan lampu dengan CCT 3.000 K. Warna ini memberikan efek yang lebih tenang dan nyaman, menciptakan suasana santai bagi pengunjung atau penghuni rumah.

2. Warna Cahaya 4.000 K (Natural)

Cahaya natural dengan CCT 4.000 K cocok digunakan di ruang perkantoran. Penelitian menunjukkan bahwa warna cahaya ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi dan produktivitas saat bekerja. Oleh karena itu, banyak kantor dan ruang kerja memilih warna cahaya natural untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan profesional.

3. Warna Cahaya 6.500 K (Cool White)

Warna cahaya 6.500 K banyak digunakan di area dengan kebutuhan konsentrasi tinggi, seperti ruang kerja untuk suku cadang, bengkel, atau ruang menjahit. Cahaya dengan CCT tinggi ini memberikan pencahayaan yang terang dan tajam, memudahkan pekerjaan detail yang memerlukan ketelitian dan kejelasan visual.

Kesimpulan

Pemilihan warna cahaya yang tepat pada lampu sangat penting dalam menciptakan suasana yang sesuai dengan fungsi ruangan. Dengan memahami Correlated Color Temperature (CCT) dan pengaruhnya terhadap pencahayaan, kita dapat menyesuaikan warna cahaya yang digunakan sesuai kebutuhan. Warna cahaya yang tepat tidak hanya meningkatkan kenyamanan visual, tetapi juga memengaruhi produktivitas dan suasana hati penghuninya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui berapa kelvin warna cahaya yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang optimal dalam setiap ruangan.