Desain Interior Tradisional Modern di Java Dancer Coffe Roaster, Kota Malang

Java Dancer Coffe Roaster merupakan cafe dan resto yang berada di Kota Malang, Jawa Timur. Cafe ini mengangkat konsep interior tradisional pada bangunan dan interiornya. Selain menu western, disediakan juga beberapa menu-menu khas daerah Malang di cafe ini. Bangunan dan interior cafe mengangkat budaya tradisional Jawa yang dikemas dengan baik sehingga tetap modern. Kondisi geografis di Kota Malang yang tergolong daerah sejuk, dimanfaatkan oleh cafe ini dengan baik, dengan menghadirkan bangunan cafe yang terbuka. Mengandalkan akses pencahayaan alami di pagi hari dan penghawaan alami sepanjang hari.

Sumber : google.com

Bagian fasad cafe terdapat gebyok sebagai pintu utama masuk ke area cafe. Gebyok adalah partisi ruangan tradisional Indonesia yang  bisa  memiliki  pintu  atau  kusen  jendela (Felix, 2012). Biasanya gebyok berada di bagian pintu utama rumah di Jawa atau Bali. Bangunan utama cafe berbentuk joglo dengan kondisi semi terbuka. Terdapat 2 lantai di area utama cafe tersebut. Di bangunan utama ini dikhususkan untuk non smoking area. 

Sumber : https://goo.gl/maps/kucg1tGsPA8Y8Rtn6 

Bentuk bangunan joglo ini menonjolkan penggunaan material kayu sebagai struktur bangunannya. Kayu-kayu tersebut diekspos tanpa di finishing cat sehingga kesan natural lebih terlihat pada bangunan joglo tersebut.  

Sumber : https://goo.gl/maps/6o6WSNDkitVyo5j48  

Di bagian belakang dan samping area bangunan joglo, terdapat bangunan yang bergaya kolonial. Ukuran daun jendela yang tinggi dan berbentuk krepyak memperkuat kesan kolonial.  

Sumber : https://www.malangculinary.com/java-dancer-coffee  

Pemilihan elemen interior pada cafe ini juga disesuaikan untuk mendukung suasana jawa yang kental. Seperti terlihat pada pemilihan furnitur di area cafe, penggunaan kursi-kursinya dapat sering kita temukan di rumah-rumah masyarakat jawa dahulu pada umumnya. Misalnya kursi panjang yang sering digunakan di warung makan tradisional ataupun kursi dengan hiasan ukiran flora fauna. Material furniture yang berbahan kayu juga diekspos warnanya untuk memperkuat kesan natural dan tradisional.  

Sumber : https://subculinary.wordpress.com/2016/08/17/java-dancer-coffee-malang-review/  

Pada elemen penutup lantai, diaplikasikan tegel polos berwarna abu-abu yang dikombinasikan dengan tegel bermotif khas Jawa yang semakin memperkuat nuansa cafe. Motif tersebut juga diaplikasikan di meja kasir.  

Sumber : https://goo.gl/maps/o4WGBzaRt1YEeeDf9  

Mengaplikasikan lampu teplok sebagai kap lampu di area cafe juga bertujuan untuk mendukung kesan tradisional pada cafe tersebut. Aplikasi beberapa kendaraan tradisional jawa yang juga diaplikasikan sebagai hiasan di cafe tersebut. Beberapa bagian kendaraan itu diantaranya adalah becak, bagian roda delman dan beberapa bagian kayu di alat pembajak sawah.  

Refrensi : 

Tiara Ika Widia Primadani