Pendekatan Passive Design untuk Lingkungan Belajar

Desain pasif merupakan aspek penting dari semua desain bangunan hingga memasuki abad ke-20 karena faktor ketersediaan lingkungan/lahan menjadi lebih terbatas. Desain pasif termasuk mengoptimalkan perencanaan dan orientasi spasial untuk mengontrol perolehan sinar matahari dan memaksimalkan pencahayaan matahari, memanipualsi bentuk dan struktur bangunan untuk memfasilitasi strategi bukaan alami dan memanfaatkan massa termal, sehingga dapat meminimalisir penggunaan energi. Standar sebuah bangunan pasif adalah hemat energi, nyaman, ekonomis dan ekologis. Dengan sumber energi dan teknologi yang terbatas, seorang arsitek, desainer, dan kontraktor sebaiknya perlu memahami material yang tersedia di sekitar. Desain pasif dapat mencakup aspek pendinginan pasif, pemanasan pasif, dan ventilasi pasif (ketersediaan bukaan alami). Sedangkan poin-poin yang harus dipertimbangkan dalam desain pasif antara lain lokasi, lansekap, orientasi, pemilihan material, tata letak internal dan penempatan bukaan alami. Berikut beberapa komponen yang perlu diperhatikan saat akan mendesain lingkungan belajar yang mengacu pada prinsip desain pasif/passive design:

  1. Pencahayaan alami untuk meningkatkan kinerja di dalam ruang belajar

Berdasarkan hasil penelitian dari Heschong-Mahone Group bahwa menyediakan pencahayaan alami yang cukup untuk ruang kelas telah menjadi strategi yang bermanfaat dan diyakini secara luas dapat meningkatkan kinerja, bermanfaat untuk kesehatan dan kesejahteraan siswa. Kebanyakan orang pun lebih senang jika bekerja dalam sinar/cahaya alami. Terdapat bukti yang berkembang bahwa pandangan ke luar juga memberikan rangsangan yang meningkatkan kinerja seseorang yang berada di dalam sebuah ruang.

  1. Ventilasi/bukaan alami untuk menghirup udara segar

Mengetahui dan memahami arah angin sangat penting dalam mendesain lingkungan belajar yang menerapkan desain pasif. Dengan menerapkan strategi ini, baik siswa maupun guru dapat menikmati manfaat dari bangunan yang menerapkan bukaan alami dan tetap mempertahankan lingkungan sekitar dengan nyaman serta mengurangi penggunaan energi.

  1. Strategi desain interior untuk meningkatkan kinerja, keselamatan, dan kenyamanan siswa

Strategi ini bisa dilakukan dengan menerapkan sistem bukaan alami dan menggunakan material yang mudah dibersihkan. Selain itu, penerapan furniture yang mudah dipindah/digeser/moveable penting untuk memfasilitasi mobilitas dan sirkulasi di dalam kelas, terutama untuk pengguna anak-anak.

Sumber Referensi:

Baskoro Azis, S.T., M.T