Mengenal Berbagai Jenis Filamen Yang Cocok Untuk 3D Printing

by: Ida Bagus Ananta W.

 

Saat ini 3d printing merupakan alat yang sangat populer terutama di bidang desain dan pengembangan produk. Bahan utama dalam proses printing adalah filamen. Jenis filamen ada berbagai jenis dan disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. BErikut adalah jenis filamen yang ada di pasaran.

  1. ABS (Acetonitrile Butadiene Styrene)

Acetonitrile Butadiene Styrene atau ABS adalah salah satu bahan yang paling banyak digunakan untuk filamen  printer 3D. Pemilihan bahan ini bukan tanpa alasan, pertama karena stabil terhadap suhu dan paparan bahan kimia. Selain itu, sangat tahan lama dan dapat dengan mudah dibersihkan dengan penguapan aseton.

 Kerugian dari bahan ABS ini adalah tidak terurai secara alami karena merupakan resin sintetis. Selain itu, setelah pencetakan, asap beracun akan  digunakan. ABS membutuhkan temperatur yang tinggi, sehingga daya yang digunakan juga signifikan.

  1. PLA (Polylactic acid)

PLA adalah salah satu bahan paling populer dan digunakan oleh banyak pemain dan aktivis pencetakan 3D. Alasan menggunakan PLA adalah bahan baku alami, sehingga akan pecah saat jatuh ke tanah. Dari segi harga, produk ini cenderung murah dan membutuhkan kapasitas defrost yang rendah.

 Karena tidak memerlukan suhu tinggi, bantalan motor tidak lagi diperlukan. Kemungkinan membakar benda-benda di dekatnya juga rendah. Satu-satunya kelemahan bahan PLA adalah mudah meleleh, terutama pada suhu yang sangat tinggi. Hindari paparan sinar matahari untuk mencegah figur model menjadi rata.

  1. HIPS (High Impact Polystyrene)

HIPS juga cukup andal karena memiliki beberapa keunggulan seperti kekuatan material yang sangat tinggi. Apalagi bahan HIPS ini lentur meski sangat kuat dibandingkan yang lain. Bahan HIPS ini juga merupakan alternatif  ABS yang tidak mengeluarkan asap berbahaya.

 Suhu yang digunakan untuk mencetak atau mencetak cukup tinggi dan memerlukan langkah di bawah. Benang yang digunakan untuk membuat benang juga rentan putus dan juga mudah putus jika tidak diatur dengan baik. Terakhir, jika Anda mengalami suhu tinggi, model 3D yang dihasilkan akan mudah melunak.

  1. Nylon

Nylon  juga sangat handal untuk membuat model 3D. Alasan menggunakan nilon tidak lain  adalah  kekuatan. Sampai sekarang, nilon banyak digunakan untuk tekstil karena daya tahannya yang sempurna. Jika diterapkan pada pemodelan 3D, kemungkinan pencairan cepat  akan rendah.

 Selain itu, juga stabil pada suhu tinggi dan mudah diwarnai saat dibutuhkan. Mungkin kelemahan nilon adalah membutuhkan panas yang tinggi untuk melelehkannya sebelum diaplikasikan pada bentuk tertentu. Selain itu, nilon juga mudah bengkok dan kusut sehingga mengganggu proses pencetakan.

  1. PVA (Polyvinyl Alcohol)

Bahan serat PVA merupakan bahan organik dan mudah terurai. Jika ada residu atau residu, bisa dibuang ke tanah tanpa menimbulkan polusi seperti plastik. Meskipun bahannya organik, model 3D yang dihasilkan tahan terhadap berbagai pelarut serta minyak. Bahan PVA juga mudah  larut dalam air, sehingga tidak akan menimbulkan bahaya atau keracunan bagi pengguna. Jika ingin menggunakan material PVA, sebaiknya jauhkan dari pemukiman yang berlebihan dan kelembapan yang tinggi. Selain itu, pertimbangkan masalah kenaikan biaya, produk semacam itu cukup mahal.

  1. PETG (Glycol-modified Polyethylene Terephthalate)

Penggunaan perangkat keras PETG akan memberikan  banyak keuntungan. Beberapa keunggulan ini adalah kekuatan yang sangat tinggi dan stabil dengan suhu tinggi. Produk ini juga tahan terhadap kontak dengan  bahan kimia tertentu. Singkatnya, model 3D yang dihasilkan dari produk ini akan  digunakan.

 Sayangnya, bahan PETG ini tidak mudah digunakan atau sulit digunakan. Jangan gunakan perangkat keras ini jika beberapa produk sebelumnya masih tersedia. Apalagi jika dibiarkan di bawah sinar ultraviolet, produk yang terbentuk akan mudah rusak meski tahan terhadap suhu  tinggi.

  1. TPU (Thermoplastic Polyurethane)

Bahan TPU bersifat fleksibel seperti karet, sehingga tidak mudah pecah. Benang dari bahan ini juga cocok untuk membuat lapisan tertentu dari model 3D yang sedang dibuat. Produk ini juga tahan  minyak.

 TPU mudah  menggumpal meskipun masih dalam bentuk fiber. Karena rentan terhadap gumpalan, ada kemungkinan besar masalah selama operasi. Terakhir, bahan TPU ini sulit  dipoles jika tidak sempurna karena teksturnya yang seperti karet.

  1. ASA (Acrylonitrile Styrene Acrylate)

Filamen yang terbuat dari bahan ASA, seperti halnya ABS, adalah plastik. Bahan ini memiliki keunggulan tahan terhadap suhu tinggi, sinar ultraviolet,  paparan bahan kimia. Penguapan aseton juga dapat digunakan untuk  finishing agar permukaan bebas dari kekasaran.

 Kelemahan dari bahan ASA ini adalah memiliki kekuatan yang rendah, membutuhkan printer  suhu tinggi, dan cenderung menggumpal. Apalagi bahan bantal print 3D ini juga mahal.

Baskoro Azis