Puzzle 3D untuk Furniture

By: Andi Pramono

 

Dalam dunia anak-anak, seringkali tersedia makanan ringan yang didalamnya berisi mainan puzzle 3D. Mainan tersebut adalah kepingan-kepingan kecil pvc, yang apabila kita rangkai akan membentuk sebuah karakter tertentu. Umumnya karakter tersebut berbentuk miniatur hewan. Dalam merangkai puzzle 3D tersebut tidak dibutuhkan lem ataupun alat bantu apapun untuk menyambungnya.

Teknologi mainan puzzle 3D ini juga dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari, untuk furniture di sebuah rumah tangga. Hanya saja yang membedakan antara mainan puzzle 3D ini dengan puzzle 3D untuk furniture adalah bahan yang digunakan, serta ukuran atau skala yang digunakan. Puzzle 3D pada furniture menggunakan skala 1:1 atau skala nyata. Bahan yang digunakan dapat berupa cardboard, Medium Density Fiber (MDF), ataupun Wood Plastic Composite (WPC) untuk area outdoor.

Untuk membuat potongan-potongannya, lembaran mdf, wpc, ataupun cardboard digambar dengan pola tertentu, lalu dipotong. Untuk memotong cardboard dan mdf yang tipis bisa menggunakan cutter, sedangkan untuk memotong mdf tebal atau WPC, dapat menggunakan mesin CNC router. Hasil potongan-potongan tersebut dapat disambung satu sama lain tanpa tambahan lem ataupun paku. Teknik ini sama persis dengan puzzle 3D yang ada pada mainan, bonus dari makanan ringan.

Apabila user menghendaki menggunakan lem untuk lebih menambah kekuatan, sebaiknya lem yang digunakan adalah lem kayu untuk jenis MDF atau lem korea untuk WPC. Penggunakan lem korea sebaiknya digunakan hanya untuk titik rawan sambungan tertentu. Tidak perlu pada semua bagian sambungan dikasih lem korea, karena dikhawatirkan akan meluber dan menjadikan tampilannya kurang menarik.

Kelebihan dari teknologi 3D puzzle ini apabila diterapkan pada furniture akan menghemat ruang dalam pengiriman. Karena packaging yang digunakan berbentuk datar dan tipis. Teknologi 3D puzzle untuk furniture ini juga dikenal dengan flatpack furniture, karena bentuk dasarnya yang datar.

Baskoro Azis