MENGENAL MATERIAL ROTAN UNTUK FURNITURE

By: Bambang Kartono K.

 

MENGENAL MATERIAL ROTAN UNTUK FURNITURE

 

Pendahuluan

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil rotan terbesar di dunia. Sekitar 85 % atau setara dengan sekitar 622.000 ton/tahun bahan rotan mentah dunia, berasal dari Indonesia dan dihasilkan dari di kawasan hutan Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Bahan baku rotan merupakan sumber hayati dari hasil hutan selain kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Potensi bahan rotan tergolong cukup baik bagi ekologi hutan, sehingga rotan juga dikenal sebagai material green product. Rotan merupakan salah satu tanaman jenis gulma yang secara alami tumbuh merambat pada batang pohon di hutan. Produk furniture berbahan rotan dianggap lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan produk dengan material lain seperti bahan kayu.

 

Rotan Indonesia

Terdapat 312 spesies rotan di Indonesia. Beberapa rotan yang diperdagangkan yaitu: Rotan Manau (Calamus manan Miq), Rotan Tohiti (Calamus inops Becc.), Rotan Batang (Calamus zollingeri Becc.), Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing (Calamus melanoloma Mart), Semambu, serta Pulut.

Karakteristik bentuk bahan rotan beruas ruas panjang, tidak berongga, warna pada batang rotan sangat bervariasi bergantung pada jenis rotan. Diameter rotan biasanya mulai dari ukuran 2-5 cm. Bahan batang rotan dengan diameter besar digunakan sebagai konstruksi furniture sedangkan diameter kecil digunakan untuk pengikat dan anyaman. Kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan konstruksi yang baik, agar furniture yang terbuat dari bahan rotan dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Konstruksi kursi rotan pada umumnya berupa bentuk yang dilengkungkan dan system sambungan.

Sumber: http://agroindonesia.co.id/

Berikut jenis rotan yang digunakan untuk furniture yaitu: 1) Batang Rotan, memiliki   diameter besar dan digunakan sebagai struktur furniture, 2) Rotan Pietried, memiliki ukuran diameter kecil umumnya digunakan untuk melapisi furniture dengan anyaman, 3) Rotan core, sifatnya sangat lentur sering digunakan untuk anyaman, 4) Rotan Lasio/Pheel, digunakan untuk menutupi sambungan rangka rotan dan memperkuat dudukan pada rangka, dan 5) Rotan Sanned Pee, bahan rotan dari inti rotan yang telah diirit tipis menyerupai lasio/pheel.

 

Desain Furniture Rotan

Rotan banyak digunakan sebagai bahan baku furniture untuk difungsikan sebagai kebutuhan perabotan sehari-hari. Material rotan banyak dipilih para desainer dan industry karena memiliki sifat bahan yang elastis dengan bobotnya yang ringan, namun tetap kuat, tidak mudah rusak, dapat bertahan lama serta mudah untuk perawatannya sehingga banyak variasi kreasi desain dapat diproduksi.

Sumber: https://lifestyle.kompas.com/Kahfi Dirga Cahya

Sebagai contoh, perusahaan terkenal dengan Brand IKEA memproduksi furniture dengan bahan rotan yang telah lama karena produknya banyak diminati pasar global . Bahan rotan mudah dibentuk menjadi berbagai karakter pada desain.

Sumber : https://www.qhomemart.com/

Keunikan bahan baku rotan dibanding material lainnya untuk dijadikan furniture yaitu karena rotan memiliki sifat elastis, lentur, dan mudah dibentuk, sehingga dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk sesuai gaya desain furniture rotan seperti dibuat dengan gaya klasik, gaya modern, dan kontemporer dengan finishing natural maupun kombinasi material yang sangat menarik dan fungsional untuk digunakan dalam sebuah elemen interior.

 

Penutup

Sumber daya bahan rotan Indonesia sangat berlimpah, dengan kualitas yang terbaik, jenis yang beragam dapat di budidayakan dengan mudah dan memiliki kategori sebagai produk ramah lingkungan. Namun demikian, potensi produksi yang dihasilkan produsen rotan jika dibandingkan dengan daya serap industry rotan domestik tergolong masih rendah. Bahan baku rotan merupakan salah satu hasil hutan non-kayu yang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang aktivitas kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Pemanfaatan bahan rotan untuk furniture memiliki keunggulan di banding material lainnya dan jika dikelola dengan bijaksana akan dapat menyumbang devisa dan ekonomi nasional. Bahan rotan memiliki nilai tambah dari segi estetis, tekstur dan anyamannya bila sudah menjadi furniture dan dapat dibuat dengan bermacam gaya desain.

 

Reference

https://www.forda-mof.org/index.php/berita/post/1970

https://www.kemenperin.go.id/artikel/471/Pengembangan-Industri-Pengolahan-Rotan-Indonesia

https://media.neliti.com/media/publications/220837-desain-kursi-berbahan-baku-rotan-dari-ma.pdf

https://www.rumahkuunik.com/2017/07/55-model-kursi-rotan-modern-nan-elegan.html

orpro.org/index.php/detail_download/92/atlas-rotan-indonesia-jilid-ii

 

Baskoro Azis