Lebih dari Sekadar Membaca dan Menulis: Mengapa Literasi Data Krusial bagi Generasi Muda di Era Digital
Di era digital yang serba cepat ini, gawai dan komputer beserta segala aplikasi di dalamnya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Setiap harinya, gelombang aplikasi baru terus bermunculan, menawarkan solusi inovatif untuk berbagai persoalan, mulai dari kebutuhan pribadi hingga kompleksitas bisnis. Fenomena ini tidak hanya berlaku secara global, tetapi juga sangat terasa di Indonesia. Dilansir dari GoodnewsfromIndonesia.com (2018), Indonesia bahkan menempati peringkat pertama sebagai negara teraktif dalam penggunaan aplikasi mobile, dengan rata-rata 40 aplikasi per bulan dan 11 aplikasi digunakan setiap harinya. Data statistik pengguna internet di Indonesia semakin menguatkan fakta ini, di mana 91% generasi milenial berusia 15-19 tahun sudah sangat akrab dengan internet dan aplikasi gawai (Haryanto, 2019). Ini menunjukkan bahwa generasi muda kita adalah penduduk asli dunia digital.
Namun, penguasaan gawai dan aplikasi saja tidak cukup. Profesor Sedgewick dari Princeton University, dalam pendapatnya di Wall Street Journal (2020), mengemukakan bahwa kemampuan terkait computational thinking, coding, dan analisis data merupakan kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh siswa di akhir sekolah menengah atas (SMA). Beliau berpendapat bahwa mengenalkan kemampuan ini sejak dini akan membantu mereka mengasah pola berpikir kreatif dan memecahkan masalah secara logis. Sedgewick bahkan menyoroti pergeseran fundamental dalam dasar pendidikan; jika seabad lalu pendidikan dasar berkutat seputar kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (aritmatika), maka saat ini, berkat perkembangan teknologi, telah berubah menjadi kemampuan membaca, menulis, dan komputasi. Pergeseran ini bukan tanpa alasan. Artikel lain di Forbes (2020) mengungkapkan fakta mencengangkan: setidaknya sekitar 1,7 megabyte informasi baru tercipta setiap detiknya untuk setiap manusia di planet ini. Angka ini secara tegas mengindikasikan bahwa sangat penting bagi siswa di usia muda untuk setidaknya memiliki pemahaman dasar mengenai computational thinking, coding, dan analisis data.
Sayangnya, di Indonesia, pengenalan terhadap keilmuan komputer, khususnya di bidang analisis data, masih belum diterapkan secara luas pada sekolah-sekolah menengah atas, terutama di luar sekolah kejuruan. Padahal, siswa pada rentang usia 15-19 tahun memiliki potensi besar untuk terpapar berbagai informasi dan ribuan data setiap harinya dari aplikasi yang mereka akses. Ambil contoh media sosial. Platform ini tidak hanya berfungsi sebagai media interaksi, tetapi juga sebagai media persuasi dan prediksi tren. Bagi penyedia layanan di media sosial, data akses pengguna, hingga keyword yang sering dicari dalam kurun waktu tertentu, dapat digunakan sebagai basis data untuk memprediksi kondisi di masa depan dan melakukan langkah-langkah terukur untuk menanganinya. Dengan kata lain, memahami data dan mampu “membaca” data merupakan salah satu bentuk literasi krusial yang patut dimiliki oleh siswa pada rentang usia aktif menggunakan internet dan aplikasi. Kemampuan ini akan menjadi bekal penting bagi mereka untuk memahami berbagai fenomena dan informasi yang diterima melalui gawai yang mereka akses sehari-hari.
Melihat urgensi literasi dan analisis data bagi generasi muda, menjadi semakin jelas bahwa siswa perlu diperkenalkan pada keilmuan analisis data sejak dini. Pembekalan ini akan memungkinkan mereka tidak hanya mengonsumsi informasi, tetapi juga memproses, menganalisis, dan menarik kesimpulan atau tanggapan yang tepat berdasarkan data tersebut. Pada akhirnya, kemampuan ini akan menjadi skill berharga yang dapat mereka gunakan untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan kehidupan di kemudian hari, baik dalam konteks personal, akademis, maupun profesional. Mengintegrasikan literasi data ke dalam kurikulum pendidikan bukan lagi pilihan, melainkan sebuah keharusan untuk menyiapkan generasi yang cakap dan kritis di tengah lautan informasi digital.
Referensi:
- Admin (2020). Article: RapidMiner : Mengenal Aplikasi Data Mining Terkemuka di Dunia. Retrived from: https://www.doavers.com/blog/rapidminer-mengenal-aplikasi-data-mining-terkemuka-di-dunia
- Parhusip, H. A. (2019). Pemrograman Python untuk Penanganan Big Data. Yogyakarta: Penerbit Andi.
- Gamelab Indonesia. (2019). Article: Implementasi Big Data dan Dampaknya Terhadap Bisnis. Retrived from: https://www.gamelab.id/news/127-implementasi-big-data-dan-dampaknya-terhadap-bisnis
- Terra, J. (2020). Article: Why Python Is Essential for Data Analysis and Data Science. Retrived from: https://www.simplilearn.com/why-python-is-essential-for-data-analysis-article
Comments :