Sebagai bagian dari hilirisasi karya ilmiah dan kolaborasi dengan mitra sekolah, tim melakukan uji coba langsung aplikasi Learning Management System (LMS) di SMAK St. Louis 2 Surabaya. Uji coba ini menjadi momen penting untuk memastikan aplikasi benar-benar sesuai kebutuhan guru dan siswa, sekaligus memvalidasi kesiapan sistem dalam mendukung pembelajaran digital yang lebih terstruktur.

Transformasi digital di sekolah tidak hanya soal “memindahkan materi ke online”, tetapi juga tentang membangun jejak pembelajaran yang rapi: materi, interaksi diskusi, jadwal, hingga progres belajar. Di SMAK St. Louis 2, pembelajaran konvensional menghadapi tantangan seperti akses materi yang terbatas di luar jam pelajaran, minimnya interaksi digital, serta sulitnya melakukan rekap dan evaluasi formatif tanpa data interaksi yang terekam.

Berangkat dari kebutuhan tersebut, sekolah merencanakan pengembangan LMS yang mendukung pembelajaran digital melalui fitur inti seperti schedule, materi, session, dan forum diskusi, agar proses belajar mengajar lebih terdokumentasi, mudah diakses, dan efektif.

Learning Management System ini dirancang sebagai platform web yang menghubungkan aktivitas pembelajaran guru–siswa dalam satu alur yang sederhana: Login → Dashboard → Course → Course Detail (Session/Syllabus/Forum/People) → Schedule. Fitur-fitur utama yang dimiliki oleh Learning Management System terdiri dari :

  • Session & Materi Terstruktur
    Guru menyusun materi berdasarkan sesi, sehingga siswa mengakses topik secara berurutan sesuai jadwal belajar.

  • Forum Diskusi per Session
    Interaksi dua arah didorong lewat forum: membuat topik, membalas, dan membangun tanya-jawab aktif pada setiap sesi.

  • Syllabus (Rencana Pembelajaran)
    Menampilkan rencana pembelajaran per periode (mis. semester), membantu siswa memahami peta materi dan target belajar.

  • Schedule (Jadwal Pelajaran)
    Menyajikan jadwal agar siswa lebih siap dan dapat mengatur waktu belajar.

  • People (Daftar Pengajar & Siswa)
    Memudahkan transparansi kelas: siapa pengajar dan siapa peserta pada course tertentu.

Dari sisi teknologi, sistem dibangun dengan pendekatan modern (mis. Next.js, autentikasi NextAuth/JWT, serta PostgreSQL + Prisma ORM untuk pengelolaan data).

Implementasi Learning Management System ini selaras dengan beberapa target SDGs, terutama:

  • SDG 4: Quality Education (Pendidikan Berkualitas)
    Learning Management System memperluas akses materi “kapan saja, di mana saja”, mendorong pembelajaran mandiri, serta memperkuat komunikasi guru–siswa melalui forum.

  • SDG 9: Industry, Innovation and Infrastructure (Inovasi & Infrastruktur)
    Penguatan infrastruktur pembelajaran digital di sekolah melalui platform web yang responsif dan terintegrasi.

  • SDG 17: Partnerships for the Goals (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)                      Kegiatan uji coba ini mencerminkan praktik kolaborasi kampus–sekolah: pengembangan solusi berbasis kebutuhan nyata, diuji bersama pemangku kepentingan sekolah. 

Learning Management System SMAK St. Louis 2 Surabaya dikembangkan dengan pendekatan berbasis penelitian menggunakan metode prototyping: kebutuhan digali melalui wawancara (kepala sekolah, wakasek, guru, murid), disusun prototype, dievaluasi, diperbaiki berulang, lalu diimplementasikan dan diuji.

Dari sisi kualitas sistem, pengujian dilakukan melalui:

  • Whitebox testing pada fungsi utama dengan total 23 path testing.

  • Automated testing menggunakan Katalon Studio dengan 17 test case dan hasil 100% “Passed”, mencakup alur pengguna guru dan siswa.

Ke depan, Learning Management System ini masih dapat ditingkatkan melalui User Acceptance Testing (UAT) yang lebih luas, penambahan role (kepala sekolah/kurikulum/administrasi), serta pengembangan fitur interaktif seperti notifikasi dan statistik pembelajaran.

Pengembangan Learning Management System ini dikerjakan oleh mahasiswa:

  • Josesdio

  • Andre Wijaya Siregar

Dengan dosen pembimbing:

  • Sidharta, S.Si., M.MT.