ReBagged: Carry the World, Protect the Earth

“Carry the World, Protect the Earth”. Slogan yang menjadi dasar dari ReBagged, produk yang kami buat dari bahan jeans bekas yang dibentuk kembali menjadi sebuah tas. Awal dari ide produk ini adalah konsep sustainability mengajarkan kami untuk lebih peduli kepada planet bumi yang mana sekarang banyak sampah menjadi sumber masalah, seperti laut yang tercemar, kerusakan ekosistem, dan sebagainya. Jeans adalah salah satu dari sekian banyak sampah yang dibuang. Diperkirakan sebesar 2,16 juta metrik ton celana jeans dibuang setiap tahunnya di seluruh dunia. Maka dari itu, kami mempunyai ide untuk mendaur ulang bahan jeans tersebut. Ide itu mungkin terdengar sederhana, membuat tas dari celana jeans bekas. Tapi bagi kami, ReBagged bukan hanya tentang menciptakan produk. Ini adalah upaya untuk memaknai kembali cara kita memandang fashion. Bahwa barang bekas tidak selamanya tidak berharga. Bahwa keberlanjutan tidak harus membosankan. Dan bahwa menjadi bagian dari solusi bisa dimulai dari tindakan kecil, seperti memilih tas yang tidak merusak lingkungan.
Kami melihat ReBagged sebagai bentuk perlawanan terhadap budaya konsumsi berlebihan, terutama dari industri fast fashion. Setiap potong pakaian yang berakhir di tempat pembuangan adalah cerita yang tak selesai. Maka, kami hadir untuk melanjutkan kisah itu, mengubahnya menjadi sesuatu yang baru, berguna, dan penuh makna. Melalui proses upcycling, kami mendesain tas dengan ciri khas masing-masing, karena tidak ada dua jeans yang benar-benar sama. Dan di sanalah letak keunikannya. Setiap tas adalah satu-satunya di dunia.
Salah satu hal paling berharga dari proses ini adalah mendengarkan langsung suara pasar. Kami membuka booth saat Binus Festival dan pameran mandiri, bukan untuk menjual, tapi untuk mendengar. Kami menampilkan beberapa sampel tas dan meawancarai pengunjung, mulai dari mahasiswa, pengunjung umum, siapa saja yang tertarik dengan produk kami. Ada yang hanya melihat-lihat, ada yang bertanya serius, dan ada juga yang sangat tertarik. Tapi yang paling penting, hampir semuanya memberikan kami insight yang sangat berharga.

Dari hasil wawancara, kami belajar bahwa banyak orang, terutama Gen Z, menyukai ide tas daur ulang ini. Mereka melihat desainnya unik, warnanya menarik, dan yang paling penting: konsepnya punya nilai. Mereka ingin tampil beda, tapi tetap bertanggung jawab. Namun, kami juga tidak menutup mata terhadap masukan. Beberapa responden berharap ada variasi desain lebih banyak, pilihan warna yang lebih cerah, serta harga yang lebih terjangkau untuk kalangan mahasiswa. Dan itu semua menjadi bahan evaluasi kami untuk mengembangkan ReBagged ke arah yang lebih baik.
Kami juga menyadari bahwa produk saja tidak cukup. Maka kami memikirkan layanan, bagaimana jika seseorang punya jeans bekas yang mereka tidak tahu harus diapakan? Kami buka opsi layanan konversi, yaitu kirimkan jeans lamamu, dan kami akan ubah menjadi tas yang bisa kamu pakai sehari-hari. Ini bukan sekadar jualan, tapi kolaborasi.
“The most sustainable garment is the one already in your wardrobe” (Orsola de Castro).
Nilai edukasi juga menjadi fokus kami, meskipun belum kami sampaikan melalui media sosial. Kami percaya pentingnya konsumen memahami bahwa produk fashion dapat lahir dari proses daur ulang, dan tetap berkualitas serta estetis. Will.i.am, seorang musisi dan aktivis lingkungan pernah berkata “Waste is not waste until we waste it”. Maka dari itu, Dalam beberapa kesempatan interaksi langsung, kami menjelaskan proses pembuatan, sumber bahan, dan alasan di balik desain yang tidak identik satu sama lain. Lewat pendekatan ini, kami berharap dapat menumbuhkan kesadaran bahwa konsumsi fashion tidak harus selalu dimulai dari sesuatu yang baru, tetapi bisa dari yang sudah ada.
Meskipun kami belum membentuk komunitas resmi atau kegiatan sosial dalam skala besar, kami percaya bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil. Saat ini, fokus kami adalah mengembangkan produk yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen, sambil terus belajar dari setiap interaksi yang terjadi. Kami percaya bahwa melalui pendekatan yang konsisten dan penuh niat baik, kami bisa membangun hubungan yang kuat dengan konsumen, bukan hanya sebagai pembeli, tapi sebagai bagian dari visi untuk menciptakan gaya hidup yang lebih sadar dan bertanggung jawab.
Membuat tas dari jeans bekas memang tidak akan mengubah dunia dalam semalam. Tapi kami percaya, setiap tas adalah satu langkah kecil menuju perubahan yang lebih besar. ReBagged bukan hanya tentang produk, tapi tentang pilihan. Tentang keberanian untuk tampil beda, bukan hanya dari gaya, tapi juga dari nilai, dan kami bangga bisa menjadi bagian kecil dari perjalanan itu.
Jangan lupa kunjungi instagram kami!: @rebagged.heritage
Nama : Muhammad Rasyid Rabbani
NIM : 2702362964
Kelas : LL21
Dosen Entrepreneur :
Ary Wijayati Kusumaningtyas, S.Si., M.M.
Yunitasari Christanti, S.E., M.M.
Comments :