Oleh: Leonard Vanderson Gani

Dosen Kelas : Irene Teresa Rebecca Hutabarat, S.MB., M.M.

Pada awal mengikuti mata kuliah ini, pemahaman saya tentang market validation masih sangat terbatas. Saya mengira proses tersebut hanya sebatas menguji apakah sebuah ide bisnis menarik atau tidak bagi calon pengguna. Namun, seiring berjalannya satu semester, saya menyadari bahwa market validation jauh lebih kompleks dan menuntut pemahaman yang jauh lebih mendalam.

Melalui pengembangan NoFake, saya mulai memahami bahwa membangun sebuah bisnis tidak berhenti pada tahap menciptakan ide atau solusi. Ada banyak aspek penting yang perlu dipertimbangkan, mulai dari memahami kebutuhan pengguna secara nyata, melakukan riset yang terstruktur, hingga memperhatikan aspek legalitas dan implikasi hukum dari sebuah produk. Proses ini membuka mata saya bahwa ide yang terlihat menarik belum tentu dapat langsung diterapkan di dunia nyata.

Salah satu tantangan terbesar yang saya hadapi adalah menyadari bahwa membangun usaha bukan tentang mempertahankan ide awal, tetapi tentang kesiapan untuk terus menyesuaikan diri. Banyak penyesuaian yang perlu dilakukan setelah menerima masukan dari pengguna, menganalisis kompetitor, serta menilai kembali apakah solusi yang ditawarkan benar-benar relevan dan dapat dijalankan. Dari sini, saya belajar bahwa setiap keputusan dalam bisnis harus memiliki dasar yang kuat, bukan sekadar asumsi atau intuisi pribadi.

Selama satu semester ini, saya memperoleh perspektif baru mengenai bagaimana sebuah bisnis seharusnya dibangun. Saya mulai melihat ide tidak hanya dari sisi kreativitas, tetapi juga dari aspek keberlanjutan, kelayakan teknis, potensi pasar, serta risiko hukum yang mungkin muncul. Proses ini membantu saya berpikir lebih sistematis dan realistis dalam menilai sebuah peluang usaha.

Ke depannya, saya ingin mengembangkan ide bisnis yang tidak hanya menarik secara konsep, tetapi juga matang dari sisi perencanaan dan eksekusi. Saya belajar bahwa keberhasilan sebuah usaha tidak hanya ditentukan oleh seberapa inovatif idenya, melainkan oleh seberapa siap ide tersebut diuji, dikritisi, dan disesuaikan dengan kondisi nyata. Pengalaman selama satu semester ini membuat saya lebih dewasa dalam memandang dunia kewirausahaan dan lebih siap menghadapi tantangan yang akan datang.