Di dunia yang semakin maju dengan teknologi, disabilitas bukan lagi halangan untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Bagi tunanetra, mobilitas dan navigasi menjadi tantangan sehari-hari yang tidak mudah diatasi. Meskipun tongkat merupakan alat bantu utama bagi tunanetra, tidak jarang mereka menghadapi kesulitan dalam menghindari rintangan di jalan atau ruangan yang tidak terduga. Inovasi dalam dunia entrepreneurship kini menawarkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu produk yang hadir dengan tujuan tersebut adalah VisionMate, alat bantu mobilitas yang mengintegrasikan teknologi sensor ultrasonik untuk memudahkan tunanetra dalam mengenali halangan yang ada di depan mereka.

Bagi tunanetra, navigasi sehari-hari penuh dengan tantangan yang tidak bisa dianggap remeh. Tongkat sebagai alat bantu memang efektif untuk mendeteksi halangan yang terdekat, namun terbatas pada kemampuan pengguna untuk merasakannya dengan akurat. Di area yang ramai atau di jalan yang tidak teratur, ketergantungan pada tongkat saja sering kali tidak cukup. Rintangan seperti trotoar yang tidak rata, kendaraan yang parkir sembarangan, atau bahkan keramaian orang dapat membuat tunanetra merasa cemas dan terhambat dalam mobilitas mereka.

VisionMate hadir sebagai inovasi yang dapat membantu memecahkan masalah mobilitas tunanetra. Alat ini dilengkapi dengan sensor ultrasonik yang dapat mendeteksi rintangan di depan pengguna. Sensor ini bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara yang kemudian dipantulkan kembali oleh objek di sekitarnya. Dengan menganalisis waktu yang dibutuhkan gelombang suara untuk kembali, VisionMate dapat mengukur jarak antara pengguna dan rintangan yang ada di depan mereka.

Selain sensor ultrasonik, VisionMate juga dirancang dengan fitur getar dan suara untuk memberikan umpan balik yang jelas kepada pengguna, sehingga mereka dapat segera menghindari halangan dan melanjutkan perjalanan dengan lebih percaya diri.

VisionMate memberikan sejumlah manfaat yang signifikan bagi penggunanya, di antaranya:

  • Meningkatkan Kemandirian: Dengan VisionMate, tunanetra dapat lebih mandiri dalam bepergian tanpa perlu bergantung pada orang lain atau alat bantu yang terbatas.
  • Keamanan dan Kepercayaan Diri: Pengguna dapat merasa lebih aman dan percaya diri karena mereka dapat mendeteksi rintangan jauh sebelum menemui halangan tersebut, terutama di tempat-tempat yang ramai.
  • Aksesibilitas yang Lebih Baik: Produk ini memberi tunanetra kemampuan untuk menjelajahi lingkungan yang lebih luas, yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau karena ketidakpastian dalam navigasi.

Inovasi produk seperti VisionMate bukan hanya soal teknologi, tetapi juga soal menciptakan masyarakat yang lebih inklusif. Produk ini membantu tunanetra merasa lebih terhubung dengan dunia sekitar, mengurangi ketergantungan pada orang lain, dan membuka peluang untuk lebih berinteraksi secara sosial. Ini bisa berkontribusi pada pengurangan stigma terhadap disabilitas, serta meningkatkan kesejahteraan emosional bagi penyandang tunanetra yang lebih merasa dihargai dan diterima.

Melihat potensi besar dari produk seperti VisionMate, masa depan teknologi ini sangat menjanjikan. Di masa depan, pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan untuk meningkatkan akurasi deteksi sensor, serta menambahkan fitur-fitur baru seperti pengenalan suara atau integrasi dengan aplikasi navigasi. Kolaborasi dengan organisasi tunanetra juga penting untuk memperluas distribusi produk dan memastikan bahwa alat bantu ini dapat diakses oleh lebih banyak orang yang membutuhkan.

Inovasi dalam entrepreneurship dapat menjadi pendorong perubahan sosial yang signifikan, terutama dalam menciptakan produk yang berdampak positif bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti tunanetra. VisionMate adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat meningkatkan kualitas hidup penyandang disabilitas dan membantu mereka menjadi lebih mandiri dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dengan terus berinovasi, diharapkan lebih banyak produk seperti VisionMate akan hadir untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif bagi semua orang.

Oleh : Kelompok 3

Anggota

  • Hardi Kusuma – 2602190085
  • Fulgencia Shaynalie Rue – 2602187885
  • Tsabita Isnina – 2602191996
  • Marendra Rambang Nugroho – 2602193805
  • Wairanatha Halim – 2602187815

Dosen :  IRENE TERESA REBECCA HUTABARAT, S.Mb., M.M.

Social Media : vision___mate (Instagram), Vision_Mate1 (Tiktok)