Bisnis yang Menjanjikan Pasca Pandemi COVID
Oleh : Chendra Limiarja 2602184920
Dosen Kelas : Dr. Dotty Wimpertiwi, S.Si., M.M.
COVID memiliki dampak dalam kehidupan sehari-hari seseorang, dengan diperlakunya karantina dan isolasi mandiri. Bisnis yang mengandalkan interaksi secara langsung dengan customer tentunya harus menyesuaikan diri untuk memenuhi kebutuhan customer. Menurut Indonesia COVID-19 Business Pulse Survey, Perusahaan serta bisnis lainnya menerapkan digitalisasi sebagai cara untuk mengadaptasi dengan masa-masa dimana kontak dengan customer terbatas.[1]

Customer pun juga menyesuaikan diri dengan menggunakan layanan e-commerce untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dan setelah pandemi berakhir pun, customer juga masih mengandalkan layanan berbasis digital maupun e-commerce untuk melakukan transaksi jual-beli. Menurut survey yang meneliti kelanjutan dari penggunaan e-commerce dari Canada, Jerman, serta Amerika Serikat, meskipun consumer sudah kembali melakukan transaksi secara langsung tanpa perantara digital, mereka lebih terlibat dalam penggunaan e-commerce dibandingkan sebelum pandemi.[2]
Selain itu, consumer juga lebih menggunakan brand lain, dengan consumer tidak berusaha untuk menggunakan jasa atau membeli dari toko langganan mereka. Data dari generasi Millennial sampai Gen Z menentukan bahwa social media adalah cara yang lebih mudah dan baik untuk digunakan untuk menemukan produk baru.[3]
Maka, ide saya untuk bisnis pasca pandemi adalah layanan berbasis online, seperti konsultasi online, jasa online (seperti bimbingan belajar, laundry, pet shop, transportasi), dan e-commerce.[4] Konsultasi online dapat digunakan dalam bidang medis, dan hukum. Contoh bisnis konsultasi dalam bidang medis adalah aplikasi halodoc yang penggunaannya masih berkembang setelah pandemi COVID berlalu.[5]
Selain itu, jasa online seperti bimbingan belajar online juga dapat diterapkan, dengan adanya kekurangan kualitas pembelajaran karena murid tidak dapat belajar secara langsung dalam sekolah, tidak dapat melibatkan diri dalam diskusi antar sesama murid dan/atau guru secara langsung. Anak-anak dapat mendapatkan kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan belajar mandiri setelah melalui pembelajaran jarak jauh akibat pandemi.
Sebagai ringkasan, bisnis untuk memaksimalkan potensi pasca pandemi COVID harus menerapkan digitalisasi sebagai bagian dalam meningkatkan efisiensi penjalanan bisnis, agar pelanggan dapat memanfaatkan berbagai cara untuk tetap memiliki akses terhadap jasa/bisnis anda, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan baik yang ingin melakukan transaksi fisik/secara langsung, ataupun yang merasa lebih nyaman untuk menggunakan layanan online.
Evaluasi
Pandemi COVID-19 memaksa banyak bisnis untuk beradaptasi secara cepat terhadap perubahan yang drastis dalam perilaku konsumen dan sistem operasional. Digitalisasi menjadi solusi utama agar bisnis tetap dapat melayani pelanggan meskipun kontak fisik dibatasi. Namun, tidak semua sektor berhasil menyesuaikan diri secara optimal. Banyak pelaku usaha kecil dan menengah masih menghadapi tantangan dalam akses teknologi, infrastruktur digital, dan literasi digital. Selain itu, lonjakan kompetisi di sektor digital pasca pandemi menuntut bisnis untuk lebih kreatif dalam diferensiasi produk atau layanan mereka agar tidak tertinggal.
Saran
Agar bisnis dapat bertahan dan berkembang di era pasca pandemi, berikut beberapa saran yang dapat dijadikan strategi adaptif:
- Peningkatan digitalisasi secara menyeluruh, tidak hanya pada pemasaran tetapi juga layanan pelanggan dan operasional bisnis.
- Investasi pada pengembangan platform online yang user-friendly dan mobile-friendly untuk menjangkau generasi digital native (Millennial & Gen Z).
- Memperkuat kehadiran di media sosial dan memanfaatkan influencer marketing untuk memperluas jangkauan merek.
- Memberikan layanan hybrid yang menggabungkan opsi tatap muka dan layanan digital agar pelanggan memiliki fleksibilitas.
- Pendidikan dan pelatihan karyawan agar mampu mengikuti tren digital terbaru serta beradaptasi dengan perubahan teknologi.
Kesimpulan
Pandemi telah menjadi momentum penting dalam mempercepat transformasi digital di sektor bisnis. Meskipun banyak tantangan yang muncul, peluang juga terbuka lebar—khususnya di bidang konsultasi online, jasa digital, bimbingan belajar daring, serta e-commerce. Konsumen kini lebih fleksibel dan terbuka terhadap model layanan baru, serta lebih terbiasa bertransaksi secara digital. Oleh karena itu, pelaku bisnis perlu terus berinovasi, mengedepankan kenyamanan dan efisiensi dalam layanan, serta memanfaatkan teknologi sebagai alat utama untuk bertahan dan berkembang di era pasca pandemi.
Referensi:
[1] https://feb.ugm.ac.id/id/berita/3558-pandemi-covid-19-dan-dampaknya-terhadap-ekonomi-digital
[2] https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9379614/
[3] https://www.bigcommerce.com/blog/covid-19-ecommerce/?irgwc=1&utm_term=WmX0M7xWYxyKWV73KrQXwXQxUksxKBVZfUrlSs0&utm_content=185949&utm_campaign=390418&utm_medium=affiliates&utm_source=ImpactRadius&sharedID=A358
[4] https://systemever.co.id/business-insight/article/detail/peluang-bisnis-yang-menguntungkan-pasca-pandemi
[5] https://www.tempo.co/ekonomi/ceo-halodoc-pertumbuhan-pengguna-di-masa-pandemi-naik-20-kali-lipat-203369
Comments :