Ide bisnis ini berfokus pada pengembangan dan penjualan produk makanan penutup khas Italia, yaitu tiramisu. Tiramisu dikenal luas sebagai makanan penutup dengan cita rasa unik yang memadukan kelembutan krim keju, rasa pahit kopi, dan manis dari lapisan biskuit atau sponge cake. Produk yang ditawarkan bukanlah tiramisu biasa, kami menghadirkan tiramisu dalam versi yang lebih praktis dan ekonomis, agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang, terutama mahasiswa. Produk ini tetap mengedepankan kualitas rasa, namun dengan pendekatan harga yang lebih bersahabat.

Bisnis ini dijalankan oleh sekelompok mahasiswa yang memiliki minat di bidang kewirausahaan, khususnya dalam industri makanan dan minuman. Target utama dari bisnis ini adalah mahasiswa-mahasiswi Universitas Bina Nusantara yang mencari cemilan atau dessert lezat dengan harga terjangkau. Kami memahami bahwa kehidupan mahasiswa sering kali dibatasi oleh budget harian, sehingga penting bagi kami untuk menyediakan pilihan makanan enak tanpa harus menguras dompet mereka.

Ide ini mulai dikembangkan sejak awal semester ini, berangkat dari tugas kewirausahaan sekaligus keinginan untuk mencoba membangun sesuatu yang nyata. Dalam waktu beberapa minggu, kami mulai memproduksi tiramisu dalam jumlah kecil dan memasarkannya melalui media sosial serta grup komunitas kampus. Periode awal penjualan juga kami gunakan untuk menguji pasar, mengumpulkan feedback, serta menyempurnakan resep produk.

Bisnis ini berbasis di lingkungan kampus Binus dan sekitarnya, khususnya di Jakarta Barat. Pemasaran dilakukan secara online melalui platform seperti Instagram dan WhatsApp, serta promosi langsung dari mulut ke mulut di lingkungan kampus. Untuk distribusi, kami melakukan sistem pre-order dan pengantaran langsung atau melalui jasa ojek online. Dalam jangka panjang, kami juga mempertimbangkan untuk membuka booth kecil di sekitar kampus jika permintaan terus meningkat.

Tiramisu dipilih karena merupakan makanan penutup yang sudah populer, namun belum banyak tersedia dalam versi yang murah dan mudah dijangkau oleh mahasiswa. Sebagian besar tiramisu di pasaran dijual dengan harga premium, dengan kemasan besar yang tidak cocok untuk konsumsi personal atau impulsif. Kami melihat kesempatan untuk mengisi celah pasar dengan menyediakan tiramisu dalam kemasan mini, rasa tetap autentik, namun dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Selain itu, kami juga ingin belajar langsung bagaimana membangun bisnis dari bawah, mulai dari riset, produksi, pemasaran, hingga pelayanan pelanggan.

Untuk memulai, kami melakukan survei online untuk mengumpulkan data dan preferensi rasa dari calon pembeli. Dari hasil survei tersebut, kami mulai mengembangkan resep awal. Kami memproduksi tiramisu dalam skala rumahan menggunakan bahan-bahan lokal, dengan tetap menjaga rasa otentik. Tantangan utama yang kami hadapi antara lain adalah ketersediaan bahan baku, terutama bahan berkualitas seperti keju mascarpone dan bubuk kakao asli, yang harganya cukup mahal.

Masukan dari pelanggan juga menjadi titik penting dalam proses kami. Banyak yang mengungkapkan bahwa rasa kopi dalam tiramisu kami terlalu dominan dan mengalahkan rasa manisnya. Kami menanggapi kritik ini secara positif dengan mulai menyesuaikan rasio kopi dalam resep, sehingga rasa menjadi lebih seimbang.

Selain itu, kami juga mulai merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Mulai dari konten visual menarik di media sosial, program diskon untuk pembelian pertama, hingga kerja sama dengan komunitas kampus. Kami sadar bahwa pemasaran dan pengalaman pelanggan adalah kunci untuk membangun loyalitas dalam bisnis makanan.

 

Anggota Kelompok:
Monica Ivanka – 2702268628
Janet Suhandy – 2702273580
Devlin Ovelia – 2702279060
Gabriella Putri Dewi – 2702279722
Celine Yap – 2702295524