Kemut (Kentang Imut)
Dalam proyek ini, kami mencoba mengembangkan sebuah ide bisnis bernama Kemut, singkatan dari Kentang Imut. Kemut merupakan produk makanan ringan berupa kentang goreng yang disajikan dalam bentuk yang lucu dan menarik, dengan konsep yang berbeda dari kentang goreng pada umumnya. Ide awal kami muncul dari kegemaran pribadi terhadap kentang goreng dan pengamatan bahwa banyak mahasiswa BINUS yang juga menyukai camilan ringan, terutama yang bisa dinikmati sambil belajar atau bersosialisasi. Kami ingin menciptakan sesuatu yang tidak hanya enak, tetapi juga memiliki tampilan unik sehingga bisa menarik perhatian dan menjadi pembeda dari produk serupa di pasaran.
Kami merasa yakin bahwa produk ini akan mendapat respon positif karena tren saat ini menunjukkan bahwa anak muda, terutama mahasiswa, sangat tertarik pada makanan yang bisa dibagikan di media sosial, baik karena bentuknya yang unik maupun karena pengalaman mencobanya. Dari sinilah kami membentuk konsep Kemut, yaitu kentang goreng dengan bentuk bantal yang imut dan rasa yang tetap nikmat. Target utama kami adalah mahasiswa BINUS, karena mereka merupakan pasar yang dekat secara geografis dan memiliki karakteristik yang sesuai dengan produk kami.
Untuk mengetahui sejauh mana ide ini bisa diterima, kami melakukan validasi pasar. Kami menyebarkan Google Form kepada teman-teman kampus dan juga beberapa pembeli pertama untuk mendapatkan pendapat mereka mengenai produk Kemut. Dalam form tersebut, kami menanyakan pendapat mereka tentang rasa, tampilan, harga, dan kemungkinan mereka membeli lagi di masa depan. Hasilnya cukup menggembirakan. Mayoritas dari mereka menyukai produk ini, menyebutnya enak dan unik. Banyak juga yang merasa senang dengan bentuknya yang lucu dan bisa dijadikan camilan saat santai. Namun, ada juga masukan penting, seperti permintaan untuk menambahkan varian rasa baru atau rasa-rasa kekinian lainnya. Ada juga beberapa responden yang menyarankan agar Kemut membuka cabang kecil atau booth di sekitar kampus agar lebih mudah dijangkau.
Meskipun mendapat respon positif, kami juga menghadapi beberapa tantangan selama menjalankan usaha ini. Salah satunya adalah kesulitan dalam memproduksi kentang dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Karena semuanya masih dikerjakan manual, proses mengupas, memotong, dan menggoreng kentang memakan waktu dan membuat kami kewalahan saat pesanan sedang ramai. Hal ini menjadi pelajaran penting bahwa manajemen waktu dan efisiensi produksi sangat krusial dalam bisnis makanan. Selain itu, menjaga kualitas rasa dan tampilan produk secara konsisten juga menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika jumlah pesanan meningkat.
Sebagai tindak lanjut dari masukan yang kami dapatkan, kami berencana untuk membuka sistem pre-order (PO) agar proses produksi bisa lebih teratur dan kamu bisa mempersiapkan bahan sebelumnya. Kami juga mulai bereksperimen dengan beberapa varian rasa baru yang sesuai dengan preferensi pelanggan, seperti rasa keju leleh, balado, dan BBQ. Dalam waktu dekat, kami juga ingin mencoba menjual Kemut di acara kampus atau bazar mahasiswa untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan melihat respon pasar yang lebih luas. Selain itu, kami mempertimbangkan untuk mencari alat bantu produksi seperti alat pemotong kentang otomatis atau penggorengan kapasitas besar agar proses bisa lebih cepat dan efisien.
Melalui proses ini, kami belajar bahwa membangun sebuah brand bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kerja keras, konsistensi, dan kemauan untuk terus belajar serta beradaptasi dengan masukan yang ada. Kami juga menyadari bahwa validasi pasar sangat penting, karena apa yang menurut kita bagus belum tentu sesuai dengan keinginan pasar. Dengan mendengar langsung dari pelanggan, kami bisa menyesuaikan produk agar lebih diterima dan disukai. Pengalaman ini sangat berharga dan menjadi bekal penting bagi saya untuk mengembangkan Kemut menjadi produk yang tidak hanya unik, tetapi juga dicintai oleh banyak orang. Ke depan, kami akan terus fokus untuk memperbaiki kualitas produk, menambah varian, dan memperluas pasar agar Kemut bisa dikenal lebih luas dan menjadi salah satu merek camilan yang sukses.
Nama Anggota :
Charlene Chanata
Dino Widi Yudianto
Muhammad Rifqi Amanta
Muhammad Fazil Hadhari
Nasrul Fatsyah
Comments :