Dalam merancang ide bisnis kami, kami memilih untuk menciptakan produk makanan berupa Sourdough Sandwich yang unik dan menarik. Produk ini hadir dengan dua varian rasa utama, yaitu salmon telur dan krim buah. Alasan pemilihan dua rasa ini karena ingin produk yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dalam berbagai situasi. Sandwich ini dibuat dari roti sourdough, yang terkenal memiliki cita rasa khas dan lebih sehat karena melalui proses fermentasi alami. Kami meyakini bahwa produk ini memiliki potensi besar untuk diterima pasar, terutama karena semakin banyak masyarakat muda yang sadar akan pentingnya mengonsumsi makanan sehat namun tetap ingin rasa yang nikmat dan tampilan yang menarik.

Kami juga mempertimbangkan faktor harga dalam merancang produk ini. Karena target utama kami adalah mahasiswa dan anak muda, penting bagi kami untuk memastikan harga produk tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Oleh karena itu, seluruh proses produksi dan pemilihan bahan dilakukan secara cermat agar dapat memberikan harga terbaik bagi konsumen.

Dalam menentukan target pasar, kami secara spesifik memilih kelompok anak muda, terutama mahasiswa dan pelajar yang tinggal di perkotaan. Alasan utama pemilihan target ini adalah karena kelompok ini senang mencoba hal-hal baru, mengikuti tren gaya hidup sehat, serta memiliki ketertarikan terhadap makanan yang tampilannya menarik dan unik. Mereka juga merupakan pengguna aktif media sosial, sehingga mereka cenderung membagikan experience mereka saat mencoba makanan baru, yang tentu sangat menguntungkan dari sisi promosi.

Kami mencari tahu mengenai kebiasaan konsumsi makanan di kalangan mahasiswa. Hasilnya menunjukkan bahwa banyak dari mereka yang mencari camilan sehat namun tetap mengenyangkan untuk dikonsumsi di sela-sela kesibukan kuliah. Dari hasil observasi ini, kami semakin yakin bahwa sourdough sandwich kami dapat menjadi solusi yang tepat.

Untuk menjangkau audiens tersebut, kami menggunakan berbagai metode seperti promosi melalui media sosial (Instagram, TikTok, dan X) serta ikut serta dalam event seperti bazaar kampus atau festival makanan lokal. Metode ini terbukti efektif karena mampu membangun awareness dan menciptakan citra positif seputar produk kami di kalangan komunitas kampus.

Validasi ide bisnis merupakan tahap penting yang kami lakukan sejak awal. Kami menggunakan tiga metode utama, yaitu survei, wawancara, dan uji coba produk (product testing). Melalui survei, kami mengumpulkan data sebanyak 30 responden, sebagian besar adalah mahasiswa, untuk mengetahui preferensi mereka terhadap produk sandwich, selera rasa, dan ekspektasi harga.

Selanjutnya, kami melakukan wawancara langsung dengan calon konsumen dan expert seperti dosen dari jurusan Creativepreneurship. Dari wawancara ini, kami memperoleh berbagai masukan yang sangat berguna untuk menyempurnakan produk. Misalnya, mereka menyarankan agar produk kami memiliki nilai jual unik yang jelas dibandingkan sandwich biasa—dan itulah mengapa kami menekankan penggunaan roti sourdough sebagai pembeda utama.

Uji coba produk kami lakukan dalam beberapa event seperti BiFest, GERBI, dan beberapa bazaar kecil lainnya. Di sana, kami tidak hanya menjual, tetapi juga mengamati reaksi konsumen langsung saat mencicipi produk. Feedback yang diberikan beragam, namun umumnya positif, terutama dalam hal rasa dan tampilan produk. Kami juga menerima saran tentang hal-hal teknis seperti ukuran porsi dan kemasan yang kurang praktis.

Dari seluruh proses validasi yang telah kami lakukan, kami mengumpulkan banyak insight yang sangat membantu. Salah satu masukan paling berharga adalah bahwa rasa sandwich kami disukai banyak orang karena kombinasi antara bahan sehat dan cita rasa yang seimbang. Konsumen merasa bahwa sandwich salmon telur terasa mengenyangkan dan cocok untuk makan siang cepat, sedangkan sandwich krim buah menjadi pilihan manis yang cocok untuk camilan.

Namun, kami juga menerima beberapa kritikan membangun. Beberapa konsumen menyebut bahwa kemasan produk masih kurang kuat, sehingga isi sandwich mudah berantakan. Ada juga yang menyarankan agar kami menambah varian rasa lain agar pembeli memiliki lebih banyak pilihan. Kami sangat menghargai semua masukan ini dan menjadikannya sebagai dasar untuk mengembangkan produk ke tahap selanjutnya.

Tentunya, dalam proses menjalankan ide bisnis ini, kami menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah modal awal yang cukup besar, terutama karena bahan baku seperti salmon, telur, dan buah-buahan segar memiliki harga yang cukup tinggi. Selain itu, harga sourdough di pasaran juga cenderung mahal. Untuk mengatasi hal ini, kami memutuskan untuk belajar membuat roti sourdough sendiri. Dengan memproduksi roti secara mandiri, kami tidak hanya dapat menekan biaya produksi, tetapi juga bisa lebih mengontrol kualitas dan jumlah produk yang dihasilkan.

Tantangan lainnya adalah menjaga konsistensi produk saat dijual dalam skala besar. Kami harus terus bereksperimen dengan resep, proses pemanggangan, dan sistem pengemasan agar hasil akhir tetap sesuai standar yang kami tetapkan.

Berdasarkan masukan dari konsumen dan expert, kami telah menyusun beberapa langkah perbaikan. Pertama, kami akan mengganti kemasan dengan bahan yang lebih kuat dan tahan guncangan, sekaligus tetap ramah lingkungan. Kedua, kami mempertimbangkan untuk mengurangi ketebalan roti agar rasa isian lebih menonjol dan sandwich lebih mudah dikonsumsi.

Langkah penting lainnya adalah memperluas penjualan dengan memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee, dan media sosial. Kami juga sedang mencari peluang untuk bergabung dengan event kuliner lokal dan pop-up market agar bisa menjangkau lebih banyak konsumen secara langsung.

Seluruh proses ini memberikan kami pelajaran penting mengenai bagaimana mengembangkan ide bisnis dari awal, melakukan validasi yang tepat, dan merespons kritik serta masukan dengan sikap terbuka. Kami belajar bahwa mendengarkan konsumen adalah kunci untuk menciptakan produk yang tidak hanya enak, tetapi juga relevan dan dibutuhkan. Ke depan, fokus kami adalah mengembangkan skala bisnis dengan memanfaatkan penjualan online dan terus melakukan inovasi produk. Kami optimis bahwa Sourdough Sandwich kami akan terus berkembang dan menjadi pilihan favorit generasi muda yang mencari makanan sehat, enak, dan praktis.

Link Dokumentasi Bifest dan GERBI
https://drive.google.com/drive/folders/16W4uwuZUWh_0hqPiRuIWk2S_20W4eSIp

Nama Anggota:
Naya Rafila Harviana – 2702308741
Friska – 2702228406
Laurent Devina Hermawan  – 2702228652
Frisca Nabilla – 2702297580
Elvira Fiona Iswara – 2702335502