People Innovation Excellence
 

Arsitektur Produk, Layaknya Merakit Lego

Bayangkan kamu lagi asyik main lego. Setiap potongan lego itu punya fungsi yang berbeda, tapi harus dirakit jadi satu untuk bikin sesuatu yang keren—entah itu rumah, robot, atau mobil balap. Nah, konsep ini mirip banget sama yang namanya arsitektur produk. Dalam merancang produk, perusahaan juga kayak lagi main lego, tapi bedanya yang mereka buat bukan mainan, melainkan produk nyata yang bisa dijual, seperti smartphone atau mesin cuci.

Arsitektur produk adalah cara perusahaan membagi elemen fungsional dari sebuah produk menjadi komponen-komponen fisik yang disebut chunk. Misalnya, di smartphone, ada chunk untuk layar, ada chunk untuk baterai, dan ada chunk untuk kamera. Semua chunk ini bekerja bareng buat menciptakan performa keseluruhan yang diinginkan dari produk itu. Nah, ada dua tipe arsitektur produk: modular dan integral. Kalau arsitektur modular, setiap chunk bisa lebih mudah dipisahkan, kayak mainan lego yang gampang dicopot pasang. Contoh produk modular itu misalnya komputer desktop, di mana kamu bisa ganti-ganti komponen kayak RAM atau kartu grafis. Sementara itu, arsitektur integral lebih kompleks. Fungsi produk disebar ke berbagai chunk yang saling terintegrasi, jadi nggak bisa dipisah-pisahin dengan mudah. Contoh yang sering ditemui adalah smartphone, di mana layar dan body-nya udah jadi satu kesatuan.

Proses penetapan arsitektur produk ini dimulai dari pengembangan konsep, biasanya lewat sketsa atau prototype sederhana. Tujuan utamanya, biar perusahaan tahu gimana setiap chunk saling terhubung dan apakah interaksi antar bagian-bagian ini udah optimal. Jadi, bisa dibilang arsitektur produk itu seperti cetak biru yang menentukan gimana sebuah produk dibangun dari awal sampai jadi barang yang bisa kita beli di toko.

Oleh: Glory Aguzman – D568


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close