Bedah Bisnis Menggunakan Business Model Canvas: Studio Film Legendary Pictures studi kasus film Godzilla X Kong: The New Empire
Godzilla X Kong: The New Empire (2024) merupakan lanjutan dari film Godzilla vs Kong (2021), yang merupakan film tentang monster yang diproduksi oleh Legendary Pictures dan didistribusikan oleh Warner Bros. Pictures. Film ini merupakan film kelima dalam franchise Monsterverse, film ke-38 dari franchise Godzilla, dan film ke-13 dalam franchise King Kong. Godzilla itu sendiri adalah reptil kaiju (monster raksasa) yang memiliki kemampuan mengeluarkan semburan nafas atom dengan kekuatan dahsyat seperti ledakan nuklir, sedangkan Kong merupakan monster gorilla raksasa yang bersenjatakan kapak perang yang terbuat dari logam khusus.
Sumber: Cinemags.org
Siapa saja yang diuntungkan dari produksi film Godzilla X Kong: The New Empire?
Business Model Canvas dapat membantu menganalisis siapa saja yang diuntungkan dari produksi film Godzilla X Kong: The New Empire berdasarkan model bisnis Legendary Pictures pada studi kasus film Godzilla X Kong: The New Empire. Business Model Canvas (BMC) itu sendiri merupakan alat manajemen strategis yang digunakan untuk merancang, menganalisis, dan mengkomunikasikan model bisnis yang terdiri dari sembilan elemen utama yang saling terkait.
Berdasarkan studi kasus Godzilla X Kong: The New Empire, maka value proposition yang ditawarkan adalah genre film monster yang menggabungkan dua monster raksasa ikonik sebagai tokoh protagonis dalam satu film, memberikan nostalgia bagi penggemar film monster raksasa klasik, memberikan elemen-elemen baru dan inovatif bagi penggemar film monster raksasa pada umumnya, dan menampilkan visual efek yang luar biasa terutama dalam adegan pertarungan antar monster raksasa.
Penawaran nilai ditujukan pada konsumen akhir yaitu penggemar film bergenre monster raksasa, namun transaksi yang dilakukan studio film Legendary Pictures cenderung mengarah pada business to business (B2B), dimana value proposition tertuju pada bioskop dan platform streaming, serta produsen merchandise sebagai customer segment.
Film Godzilla X Kong: The New Empire bisa diketahui keberadaannya karena terdapat penyebaran informasi melalui beberapa channel yaitu sosial media, website yang membahas film, event seperti comic-con, bioskop yang menayangkan poster, teaser dan trailer-nya, dan juga melalui platform streaming, dimana distribusi film dilakukan oleh Warner Bros. Pictures. Channel tersebut dimanfaatkan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan (customer relationship) dengan menjanjikan film yang menarik dari segi jalan cerita, audio, visual, dan berkesinambungan yang saling terhubung dalam wadah Monsterverse yang tercermin dalam poster, teaser dan trailer.
Jalannya sebuah bisnis harus berlandaskan infrastruktur yang kuat, dimana untuk menjalankan aktivitas utama pembuatan film Godzilla X Kong: The New Empire, sumber daya yang menjadi perhatian utama adalah karakter Godzilla, karakter Kong, dan karakter monster lainnya. Selain itu dibutuhkan sumber daya fisik berupa perlengkapan dan fasilitas untuk pembuatan film dalam studio Legendary Pictures. Lalu dibutuhkan juga sumber daya manusia berupa aktor, aktris, sutradara, dan seluruh pemeran pendukung serta kru yang menjadi bagian dari studio selama pembuatan film. Dan yang terakhir adalah sumber daya finansial yang utamanya berasal dari studio Legendary Pictures dan studio Warner Bros. Pictures. Karena itu studio Legendary Pictures harus ber-partner dengan Toho Co., Ltd. untuk mendapatkan lisensi franchise Godzilla dan monster-monster lainya (seperti Mothra), dan ber-partner dengan Universal Pictures untuk mendapatkan lisensi franchise Kong. Kemudian studio Legendary Pictures perlu ber-partner dengan studio Warner Bros. Pictures terkait pendanaan dan distribusi film.
Pendapatan studio Legendary Pictures terkait film Godzilla X Kong: The New Empire adalah berdasarkan penjualan tiket bioskop dan lisensi film. Sedangkan pengeluaran studio Legendary Pictures adalah untuk biaya produksi film yang berkaitan dengan pengadaan sumber daya.
Berdasarkan penjabaran diatas, maka yang diuntungkan secara finansial (pemasukan USD 559 juta vs biaya USD 135 juta) dari produksi film Godzilla X Kong: The New Empire adalah studio Legendary Pictures dari penjualan tiket film di bioskop, penjualan lisensi pada platform streaming, dan penjualan lisensi pada produsen merchandise. Studio Warner Bros. Pictures sebagai partner mendapatkan keuntungan dari bagi hasil pendapatan. Toho Co., Ltd dan Universal Pictures sebagai partner mendapatkan keuntungan dari pembelian lisensi karakter Godzilla dan Kong. Bioskop dan platform streaming, serta produsen merchandise mendapatkan keuntungan dari konsumen akhir yaitu penggemar monster raksasa. Kemudian aktor, aktris, sutradara, seluruh pemeran pendukung, dan kru studio film mendapatkan keuntungan dari hasil kerja mereka sebagai sumber daya manusia. Sedangkan penggemar monster raksasa juga diuntungkan namun secara non-finansial dengan terpenuhinya harapan mereka.
Lalu, apakah ada pihak yang tidak diuntungkan secara non-finansial?
Published at :