People Innovation Excellence
 

Bedah Bisnis Menggunakan Business Model Canvas: Jaringan Bioskop Cineplex 21 Group

Bioskop, yang berasal dari bahasa belanda bioscoop yang berakar dari bahasa Yunani bios yang artinya “hidup” dan skopos yang artinya “melihat”, adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebar, dimana gambar film diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Cineplex 21 Group adalah jaringan bioskop di Indonesia yang dimilki oleh PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk. Bioskop 21 pertama dibangun di Jalan MH Thamrin Kav 21 pada tahun 1987. Saat ini bioskop 21 telah berkembang menjadi 240 bioskop dengan total 1.280 layar di 60 kota/kabupaten yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan sejumlah pembenahan dan pembaharuan pada audio, visual, dan kenyamanan pelanggan, dan  membentuk jaringan bioskopnya menjadi 4 merek terpisah, yakni Cinema 21, Cinema XXI, The Premiere, dan IMAX untuk target pasar yang berbeda.

Sumber: infobanknews.com

Bagaimana cara bioskop 21 melayani pelanggannya?

Business Model Canvas dapat membantu menganalisis model bisnis terkait cara bioskop 21 melayani pelanggannya. Business Model Canvas (BMC) itu sendiri merupakan alat manajemen strategis yang digunakan untuk merancang, menganalisis, dan mengkomunikasikan model bisnis yang terdiri dari sembilan elemen utama yang saling terkait.

Film bisa ditonton melalui platform streaming yang bisa diakses melalui smartphone, laptop, atau tablet, sehingga bioskop 21 harus bisa memberikan sesuatu yang lebih dari sekedar menonton film, yaitu pengalaman menonton yang berkesan. Sehingga value proposition-nya harus bisa menawarkan kesan yang baik dimulai dari kemudahan pemesanan tiket secara online untuk memilih kursi dan waktu menonton, beragam pilihan film, lokasi yang mudah dicapai, toilet yang bersih, dan suasana menonton yang nyaman dan berkesan tergantung pilihan pada Cinema 21, Cinema XXI, The Premiere, dan IMAX, serta ketersediaan konsumsi yang dapat dibeli ditempat dan juga terdapat merchandise dari film yang lagi hit. Customer segment-nya adalah penggemar film yang mencari pengalaman menonton yang berkesan, atau konsumen yang menghabiskan waktu luang bersama teman atau keluarga. Satu hal lagi, bioskop 21 menyediakan ruang buat perusahaan yang hendak pasang iklan.

Bioskop 21 menyampaikan value proposition pada customer segment melalui beberapa channel berupa website 21cineplex.com, cinema21.co.id, aplikasi m-tix, facebook, instagram, tiktok, dan beragam lokasi bioskop 21. Sementara customer relationsip-nya dilakukan untuk membangun dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui channel yang ditawarkan dengan cara memastikan informasi yang disampaikan mengenai film yang lagi tayang atau yang akan tayang dan jam tayang pada bioskop pilihan serta harga tiket adalah akurat. Lalu, membuat sistem pemesanan yang dapat menghindari antrian. Kemudian, memastikan bahwa pelanggan benar-benar mendapatkan pengalaman menonton yang berkesan.

Infrastruktur diperlukan untuk mendukung kelancaran bisnis bioskop 21. Key resources yang dibutuhkan adalah lokasi bioskop dan seluruh perlengkapan bioskop, ketersedian film-film internasional yang lagi tayang atau film lokal yang siap tayang, informasi film-film yang akan tayang, ketersediaan makanan-minuman (popcorn, hotdog, nachos, aqua, fanta, coca-cola, sprite, dan berbagai macam teh), ketersediaan merchandise, karyawan, dana operasional, dan tentu saja brand yang menjadi jaminan mutu. Key activities-nya adalah penyelenggaraan pengalaman nonton film yang berkesan. Key partner-nya adalah pemilik lokasi dimana bioskop berada (biasanya dalam mall), distributor film atau studio film, pemasok bahan makanan serta distributor minuman bersoda dan air mineral, dan juga pemasok merchandise.

Perjalanan bisnis membutuhkan pengeluaran dan pemasukan, dimana cost structure-nya adalah biaya operasional agar bisnis bisa berjalan berupa pengadaan barang, pemeliharaan, dan gaji karyawan, dan revenue stream­-nya adalah pendapatan dari penjualan tiket, penjualan makanan-minuman dari konsumen, penjualan merchandise, dan pendapatan dari penayangan iklan dari perusahaan.

Berdasarkan penjabaran diatas, cara bioskop 21 melayani pelanggannya adalah dengan memastikan pelanggan mendapatkan pengalaman menonton yang berkesan yang dapat memancing banyaknya pelanggan yang datang sehingga secara tidak langsung akan menarik perhatian pemasang iklan.

Lalu, apakah CGV Cinemas menjalankan hal yang sama seperti Cineplex 21 Group?


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close