Merintis Bisnis Sebagai Pengimplikasian Terhadap Mata Kuliah Entreprenuership
Di zaman modern dan maju ini mungkin kita tidak asing terkait dengan kata “entrepreneurship”. Bisa dikatakan bahwa orang yang menjadi entrepreneurship merupakan orang yang memiliki kreativitas tinggi dan memiliki kemampuan untuk membuka bisnis. Kita harus mengetahui bahwa definisi dari entrepreneurship ialah seseorang yang mempunyai daya pikir kreatif serta inovatif dan juga mampu untuk membuat hal tersebut menjadi nyata serta menyalurkan kreativitas tersebut ke hal bisnis. Hal ini bisa dipastikan untuk membuat atau merintis sebuah bisnis, kita membutuhkan daya pikir serta mental yang kuat. Membuat bisnis sendiri tidaklah mudah untuk siapapun itu karena kita harus memikirkan banyak sekali aspek serta memerlukan modal. Hal ini tidak bisa sekali berpikir langsung terjadi tetapi kita harus melewati beberapa tahap serta observasi terlebih dahulu.
Kami sebagai mahasiswa jurusan Hubungan Internasional telah merasakan untuk merintis sebuah bisnis tidaklah mudah. Dikarenakan kami mendapatkan mata kuliah entrepreneurship, kami diberikan tugas dari dosen kami untuk memulai suatu bisnis. Lami dibentuk berkelompok dan kami diharuskan untuk memulai suatu bisnis. Sejujurnya kami bukanlah merupakan mahasiswa yang bergelut kepada bisnis dikarenakan kami bukan mahasiswa yang berkaitan dengan ekonomi, bisnis atau management sekalipun. Sudah dipastikan bahwa merintis suatu bisnis merupakan tantangan baru untuk kami, tetapi yang harus kita tahu bahwa kami dijadikan kelompok dan tidak sesusah dikarenakan bukan bisnis individu. Tahap awal untuk membangun bisnis pastinya kita harus memiliki ide nama bisnis kami dan juga produk yang akan kita buat. Banyak sekali ide produk yang kami tawarkan dari membuat buku edukasi, gantungan kunci, lilin aroma terapi dan berbagai jenis makanan namun karena terlalu biasa maka ide tersebut ditolak. Penolakan tersebut tidak membuat kami putus asa, kami terus mencari berbagai inspirasi yang sekiranya dapat menarik minat pembeli. Di zaman teknologi canggih ini mampu mendukung kami menemukan ide bisnis dengan cepat dan tentunya beragam. Hingga kami melakukan diskusi kembali yang cukup lama dan akhirnya kami memberi nama bisnis kami yaitu RISASI dengan produk yang kami bawakan yaitu Sandwich Nougat.
Untuk membuat suatu bisnis Sandwich Nougat ini merupakan tantangan bagi kami. Hal ini bisa terjadi dikarenakan di lingkungan kami belum familiar terhadap nougat dan masih jarang bahkan nyaris tidak ada yang menjual Nougat. Nougat sendiri merupakan makanan manis yang seperti marshmallow tetapi umumnya di campur oleh toping seperti Oat dan juga biskuit. Selain itu tekstur yang diberikan oleh nougat sendiri sangat enak dan kenyal seperti mochi. Menurut kami nougat ini bisa menjadi salah satu peluang bisnis. Dengan ditetapkan produk kami, kami pun membuat beberapa variasi bisnis dikarenakan kami harus membuat sebuah inovatif. Kami menemukan beberapa variasi dan pada akhirnya kami memilih untuk membuat nougat yang dibalut oleh biskuit di dua sisi. Sebagai referensi seperti produk oreo tetapi kami membuat cream putih tersebut dengan diisi oleh nougat. Tantangan tidak berhenti sampai disitu tetapi kita diberikan tugas baru seperti mewawancarai orang terkait nougat, observasi lebih lanjut produk kami, dan juga kami harus membuat prototype produk kami.
Prototype kami diuji pertama kali tidak hanya dengan dosen tetapi bersama expert entrepreneurship. Hal ini kami mendapatkan feedback dan juga kritik langsung oleh expert dan kami mendapatkan ilmu baru. Dari feedback tersebut kami tidak menyerah sampai disitu. kami jadikan feedback tersebut sebagai saran dan kami lebih teliti pada saat trial dan error pada pembuatan prototype. pada trial dan error yang kami lakukan, kami menemukan hal hal yang harus dilakukan dan juga beberapa hal yang tidak seharusnya kita lakukan. semakin hari prototype produk kami semakin bagus. hingga kami diberikan tugas mewawancarai orang dan memberikan free tester pada produk kami. Terdapat 10 orang yang kami wawancarai dan kami mendapatkan berbagai feedback. Sebagian besar sudah mengakui bahwa produk kami sangat enak dan menarik. Hal ini membuat kami merasa cukup bangga atas kerja keras kami. Sampai pada akhirnya kami bertemu dengan expert kedua kalinya. Pada saat pertemuan tersebut kami menemukan kesalahan. kami biasanya membuat produk 3-4 jam sebelum dikonsumsi tetapi kami mencoba untuk membuat produk kami di malam hari. Ternyata kami menemukan bahwa produk kami mengeras dan salah satu hal yang harus kita lakukan sebelum mengkonsumsi yaitu memasarkan produk. Hal tersebut dijadikan suatu pembelajaran dari kami.
Hal yang bisa kami simpulkan sampai saat ini adalah, untuk membuka suatu bisnis tidak bisa beberapa hari jadi. kita diharuskan untuk melakukan beberapa tahapan seperti observasi, wawancara, pembuatan prototype, memasari, dan trial dan error. Maka dari itu untuk membuka suatu bisnis kita harus mempunyai kreativitas, inovatif dan juga mental yang kuat. Sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal terhadap produk yang akan dipasarkan.
Anggota :
- Manuella Victoria Syalom Cinta Hermawan (2702374150)
- Najla Naufalita (2702372883)
- Rachma Amellya Zaifaa Liling (2702372914)
- Indah Kirey Aureliansyah (2702371496)
Dosen : Irene Teresa Rebecca Hutabarat, S.MB.,M.M.
Kelas : LB51
Nama Bisnis : RISASI (Entrepreneurship Bersama Si Manis)
Produk : Sandwich Nougat
Published at :