Kolaborasi Fintech dan Bank Pembangunan Daerah Untuk Membangun Bangsa (1)
Kolaborasi Fintech dan Bank Pembangunan Daerah Untuk Membangun Bangsa
Membangun dari piramida terbawah menjadi semangat dalam 10 tahun kiprah Amartha di industri fintech peer-to-peer (P2P) lending atau fintech pendanaan, layanan yang mempertemukan pendana dengan penerima pinjaman. Fokus Amartha adalah memberikan layanan keuangan kepada perempuan pengusaha mikro di desa.
Dengan konsep impact investment atau pendanaan dengan misi pemberdayaan, terbukti bahwa mereka yang selama ini terpinggirkan dari sistem keuangan modern bisa menjadi motor ekonomi baru. Memberikan modal kerja kepada perempuan di desa tidak hanya membuktikan bahwa mereka adalah peminjam yang baik, yang bisa membayar cicilan secara disiplin, tetapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan keluarganya secara signifikan.
Rata-rata, berdasarkan riset dari Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (2019), pendapatan keluarga naik dua kali lipat setelah bergabung sebagai mitra Amartha. Bahkan, akses finansial tidak hanya meningkatkan kemampuan ekonomi individu, namun juga memperkuat daya tawar dan peran perempuan dalam pengambilan keputusan di keluarga.
Amartha pun terus tumbuh dengan penyaluran pendanaan lebih dari Rp2,8 triliun di lebih dari
10.000 desa di Indonesia, menjangkau 560,000 pengusaha mikro perempuan di pelosok Nusantara.
Lewat pengembangan fintech pendanaan, terbukti bahwa pembiayaan mikro kepada masyarakat bawah yang bekerja di sektor informal dapat menjadi alternatif investasi baru di sektor riil. Artinya, berinvestasi di fintech pendanaan yang disalurkan untuk pelaku usaha di pedesaan dapat menjadi new asset class tak kalah menarik jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.
Hal tersebut juga membuktikan bahwa sektor swasta dan non Pemerintah dapat turut serta membantu pengentasan kemiskinan secara struktural melalui pendekatan business to business (B2B).
Bahkan, tak hanya menyambungkan pendana publik, fintech pendanaan juga mampu menjadi jembatan perbankan konvensional menyalurkan dana segar bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM) di pelosok pedesaan yang tidak dapat dijangkau melalui jaringan mereka sendiri.
Amartha membuktikannya lewat kolaborasi dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim). Kerja sama untuk menyalurkan pendanaan modal kerja itu menargetkan ratusan ribu perempuan pengusaha mikro di desa, guna mendukung pemulihan dan kemajuan sektor UMKM di Provinsi Jawa Timur.
Pilihan kolaborasi bank dan fintech pendanaan bukan tanpa alasan. Pasalnya, fintech pendanaan memiliki sistem credit scoring dan pengetahuan akan target market mereka secara
spesifik, sehingga dapat membantu bank memetakan UMKM potensial yang belum mampu mengambil kredit modal kerja dari perbankan.
Published at :