FENOMENA KETAHANAN EKONOMI USAHA KECIL DAN MIKRO
Pembangunan ekonomi yang dilakukan perlu menyadarkan masyarakat dengan memperhatikan
karakteristik daerah dan sebagian besar pekerjaannya. Pendekatan industrialisasi yang diterapkan
selama ini lebih terfokus pada padat modal yang tidak memihak kepada orang banyak. Sehingga
kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak mencerminkan
kemampuan dan keahlian masyarakat.
Dalam tulisan hasil penelitian , pembahasan yang di fokus
pada hasil penelitian ketahanan ekonomi .Tema utamanya
adalah ketahanan ekonomi pengusaha perempuan kecil dan
mikro di masyarakat perkotaan dalam memulai usahanya,
mengembangkannya, dan mengalihkan usahanya kepada
generasi berikutnya. Diharapkan tulisan ini dapat menjadi
penggalian gagasan yang memberikan dorongan dan
motivasi bagi masyarakat dan pemegang polis untuk dapat
lebih memperhatikan dan berpihak kepada pengusaha perempuan pada khususnya dan kepada usaha
kecil dan mikro pada umumnya,karena para pelaku usaha micri kecil yang dilakukan oleh perempuan
cenderung lebih bisa bertahan atau berkembang hingga beberapa keturunan
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah industri mikro dan kecil (IMK) di Indonesia pada tahun
2020 sebanyak 4.209.817 usaha. Jawa Tengah menjadi provinsi dengan jumlah IMK terbanyak, yakni
898.162 usaha.Jawa Timur menempati posisi kedua dengan jumlah IMK sebanyak 828.482 usaha. Diikuti oleh Jawa Barat dengan jumlah IMK sebanyak 625.943 usaha.Berikutnya, jumlah IMK di Bali tercatat sebanyak 149.516 usaha. Sementara di DI Yogyakarta, jumlah IMK sebanyak 137.499 usaha.Sementara itu, provinsi dengan jumlah IMK paling sedikit adalah Papua Barat, yakni
4.558 usaha. Di atasnya ada Kalimantan Utara dan Papua masing–masing 4.963 usaha dan 12.094 usaha. Data menunjukkan bahwa jumlah usaha IMK di Indonesia terpusat di Pulau Jawa dengan persentase mencapai 63,11% dari total IMK di Tanah Air. Sementara jumlah IMK di Pulau
Maluku dan Papua tercatat paling sedikit, yakni hanya 1,25% dari total.Berdasarkan jenisnya, industri makanan merupakan jenis IMK paling banyak dibanding kelompok industri lainnya dengan jumlah 1.518.924 usaha. Adapun usaha IMK yang paling sedikit jumlahnya adalah industri komputer, barang elektronik dan optik, yakni hanya 866 usaha. Pembangunan yang dilakukan oleh berbagai pihak, baik pemerintah, industri, maupun pengusaha ditujukan untuk mencapai kemakmuran bersama. Banyak kendala yang menghambat jalannya proses pembangunan yang merupakan sarana untuk mencapai kesejahteraan. Pada akhirnya, ada sebagian masyarakat yang dapat menikmati hasil pembangunan dan ada pula yang belum menerimanya. Sebagian masyarakat yang belum mendapatkan hasil pembangunan adalah mereka yang tergabung dalam usaha kecil tersebut.
Paradigma pengusaha kecil sebagai faktor pengganggu dan penghambat jalannya proses pembangunan merupakan pemikiran yang harus dijauhkan. Bahkan, terbukti ketika terjadi krisis, para pengusaha kecil inilah yang mampu bertahan menghadapinya. Usaha kecil umumnya melibatkan keluarga yang menempatkan perempuan sebagai pelaku utama dalam dinamika rumah tangga. Peran perempuan lebih dikenal ulet dalam urusan pengelolaan keuangan, redistribusi pendapatan, alokasi konsumsi, dan sebagainya. Budaya kegigihan perempuan inilah yang mendasari keterlibatannya dalam dunia bisnis. Motivasi keterlibatannya dalam bisnis yang digeluti keluarganya sangat beragam.