People Innovation Excellence
 

POTENSI EKSPOR INDONESIA DAN INVESTASI DI INDONESIA (2)

by Adhi Bawono S.T., M.M

Sektor non migas Indonesia secara  garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga sektor: ekspor hasil pertanian, ekspor industri pengolahan, serta ekspor hasil pertambangan dan sektor lainnya.  Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa ekspor non migas Indonesia dari tahun 2012- 2019 berfluktuatif dari tiap sektornya (BPS, 2020a).

 

Penurunan terbesar terjadi pada tahun 2015, yang disebabkan oleh penurunan sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan yang cukup tinggi masing-masing sebesar 9,31 persen dan 14,77 persen Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan share terbesar terhadap nilai ekspor non migas Indonesia, walaupun sektor pertanian tumbuh positif di tahun 2015 (naik 10,47%) namun total ekspor nonmigasnya mengalami penurunan karena turunnya ekspor dari sektor industri pengolahan yang cukup signifikan. Setelah tahun 2015 ekspor nonmigas mulai mengalami peningkatan kembali pada tahun 2016, yaitu naik sebesar 0,18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Demikian juga pada tahun 2017 dan 2018, terjadi peningkatan ekspor nonmigas masing-masing sebesar 15,95 persen dan 6,37 persen(BPS, 2020a).

Apabila dilihat dari negara tujuan ekspor non migas Indonesia tahun 2019, negara mitra perdagangan Indonesia adalah negara Tiongkok yaitu sebesar US$25.894,3 juta (16,61 persen dari seluruh ekspor nonmigas Indonesia), Amerika Serikat sebesar US$17.806,1 juta (11,42 persen), Jepang sebesar US$13.814,4 juta (8,86 persen), dan ke negara-negara lainnya sebesar 63,11 persen. Komoditas terbesar yang diekspor ketiga negara tujuan utama tersebut berasal dari sektor industri pengolahan, yang nilai share-nya terhadap masing-masing negara di atas 65 persen. Bahkan untuk negara tujuan ekspor Amerika Serikat, mencapai 97,65 persen (BPS, 2020a).

Dari data dokumen BPS tersebut juga disebutkan bahwa potensi-potensi komoditas untuk ekspor hasil pertanian yang total barang yang diekspor dari komoditas ini sebanyak 49 kelompok barang. Adapun kelompok komoditas yang memiliki kontribusi terbesar terhadap ekspor hasil pertanian pada tahun 2019 berasal dari komoditas pertanian tanaman tahunan yaitu sebesar 59,14 persen dari  kelompok komoditas yang ada. tanaman semusim, tanaman tahunan, tanaman hias dan pengembangbiakan tanaman; komoditas perikanan tangkap, perikanan budidaya dan peternakan; dan komoditas pertanian lainnya. Disini dapat dilihat potensi kelapa sawit, kopi, buah-buahan yang masing-masing memiliki negara tujuan ekspor. Pada kelompok komoditas hasil pertanian lain juga memiliki potensi seperti komoditas sarang burung wallet ke negara tujuan Ekspor China, yang memiliki peranan komoditas sebesar 73,19 persen terhadap sektor peternakan, atau ekspor rumput laut dan ganggang lain dalam delapan tahun terakhir yaitu antara tahun 2012–2019 menunjukkan perkembangan yang berfluktuasi dengan tren yang cenderung meningkat. Tiongkok merupakan pemegang pangsa terbesar ekspor rumput laut dan ganggang lainnya Indonesia dengan pangsa sebesar 80,65 persen pada tahun 2019 atau sebesar US$173,6 juta selain Korea Selatan, Chili, Amerika Serikat, dan Prancis.

Tetapi lain halnya dengan perkembangan ekspor ikan segar/dingin hasil tangkap menunjukkan tren yang cenderung negatif selama 2012-2019 (BPS, 2020a) Hal ini menjadi kontradiksi karena potensi kelautan kita yang sangat besar. Indonesia memiliki luas laut yang sangat besar, kekayaan laut Indonesia terkadang dicuri oleh nelayan negara lain. Selain faktor keamanan, perlu adanya kerja sama pemerintah dan swasta dalam meningkatkan potensi ekspor sektor ini perlu dilakukan. Keperluan logistik yang cepat dan infrastruktur cold storage yang merata di seluruh Indonesia.Hal ini tentu menjadi dilema karena ketidak merataan anggaran wilayah Indonesia dan infrastuktur kelistrikan di pulau2 yang jauh, serta alur supply chain yang tidak terintegrasi dengan sentra produksi perikanan. Hal ini perlu adanya investasi dan kebijakan akan hal tersebut apabila mitra perdagangan telah diidentifikasi sebagai potensi pasar sektor ini.


Published at :
Leave Your Footprint

    Periksa Browser Anda

    Check Your Browser

    Situs ini tidak lagi mendukung penggunaan browser dengan teknologi tertinggal.

    Apabila Anda melihat pesan ini, berarti Anda masih menggunakan browser Internet Explorer seri 8 / 7 / 6 / ...

    Sebagai informasi, browser yang anda gunakan ini tidaklah aman dan tidak dapat menampilkan teknologi CSS terakhir yang dapat membuat sebuah situs tampil lebih baik. Bahkan Microsoft sebagai pembuatnya, telah merekomendasikan agar menggunakan browser yang lebih modern.

    Untuk tampilan yang lebih baik, gunakan salah satu browser berikut. Download dan Install, seluruhnya gratis untuk digunakan.

    We're Moving Forward.

    This Site Is No Longer Supporting Out-of Date Browser.

    If you are viewing this message, it means that you are currently using Internet Explorer 8 / 7 / 6 / below to access this site. FYI, it is unsafe and unable to render the latest CSS improvements. Even Microsoft, its creator, wants you to install more modern browser.

    Best viewed with one of these browser instead. It is totally free.

    1. Google Chrome
    2. Mozilla Firefox
    3. Opera
    4. Internet Explorer 9
    Close