PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM TERNAK AYAM
PENGGUNAAN TEKNOLOGI DIGITAL DALAM TERNAK AYAM
Penulis : Secuandra Elania (D6567)
Ayam dan telur adalah salah satu sumber protein hewani utama di Indonesia selain sapi dan
kambing. Meskipun populasi ayam pedaging di Indonesia telah mencapai 2 juta ekor di tahun 2018
(Tabel Populasi Ayam Pedaging Directorate General of Livestock and Animal Health Resources),
konsumsi daging ayam 15kg perkapita masih lebih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya.
Contohnya Malaysia tingkat konsumsi daging ayamnya sekitar 40kg per kapita. Konsumsi daging
perkapita yang rendah menunjukkan produktivitas peternakan ayam pedaging (broiler) di
Indonesia masih perlu ditingkatkan baik dalam kuantitas maupun kualitas.
Improvement kualitas dan kuantitas dalam peternakan ungas menghadapi issue kompleks mulai
dari tingginya biaya produksi, rendahnya daya beli masyarakat terutama pada kondisi pandemic
dan pasca pandemic, issue antibiotic residue pada daging ayam yang berdampak pada antiobiotic
resistance manusia serta pengendalian penyakit unggas. Belum lagi ketidakseimbangan antara
supply-demand dari hulu sampai hilir dalam industri peternakan ayam.
Pemakaian Teknologi digital dalam setiap rantai nilai industri peternakan ayam membantu
mengatasi issue diatas serta memberikan berbagai nilai tambah dan peningkatan produktivitas.
Beberapa pemakaian teknologi digital dan manfaat yang akan diperoleh sebagai berikut:
1. Pemakaian AI baik itu big data dan cloud computing system dalam membuat Smart Closed
House Chicken Farm. AI ini akan membantu Farm Manager dan dokter hewan
memperoleh prediksi pola perubahan cuaca, kecepatan dan arah angin, humidity, historical
disease infection dan parameter biosecurity dan produksi lainnya sehingga dapat mengelola
program produksi, pemberian vaksinasi, vitamin, cleaning & disinfection program untuk
pencegahan penyakit, memacu pertumbuhan ayam (penggemukan) dan peningkatan
tingkat hidup ayam (survivalibity rate). Dampak atau manfaat yang diperoleh adalah
perbaikan volume produksi, minimalisir penyakit dan efisiensi biaya pakan dan energi serta
obat obatan.
2. Pemakaian teknologi digital untuk memonitoring residue antibiotic dalam daging ayam dan
telur sehingga meningkatkan kualitas daging ayam dan telur yang berdampak pada
peningkatan food safety bagi konsumennya. Zero residue antibiotic dan bebas penyakit
dapat membuka peluang bisnis untuk ekspor ke Singapore.
3. Pemakaian teknologi digital pada perternakan ayam terintegrasi akan dapat memperbaiki
akurasi forecast sehingga kondisi supply demand dapat lebih stabil.
Penerapan Teknologi digital dalam peternakan saat ini mulai dikembangkan di fakultas peternakan
UGM dengan nama BROILERX. Diharapkan kedepannya akan semakin banyak tersedia system
Smart Closed House Chicken Farm dan dapat digunakan oleh peternak
Published at :