Kinerja UMKM dan BANK DI PANDEMI (2)
Kinerja UMKM dan BANK DI PANDEMI (2)
Shandra Widiyanti – D6584
Dalam hal dukungan modal usaha, banyak bank yang menangkap peluang dengan memfokuskan diri pada pembiayaan UMKM. Selain dinilai UMKM tidak rentan terhadap krisis, mempunyai cakupan pasar yang luas untuk pengembangan bisnis bank, sifat bentuk usaha ini yang banyak menyerap tenaga kerja, ternyata pembiayaan kepada UMKM dapat memberikan keuntungan kepada bank. Baik bank kecil sampai besar memgambil peran dalam pembiayaan kepada UMKM, mulai dari skala lokal per daerah maupun skala nasional dengan mendirikan cabang di wilayah nusantara untuk mendekatkan diri dengan pasar UMKM.
Namun kondisi saat ini yang terjadi dalam iklim bisnis UMKM di Indonesia, membuat banyak bank dan lembaga keuangan yang memfokuskan diri kepada pembiayaan kepada sektor UMKM perlu menyusun kembali strategi untuk tetap survive dan bahkan bisa meningkatkan produktivitas.
Di dalam penyelenggaraan bisnisnya, bank juga dihadapi tantangan dan hambatan internal dan eksternal. Dari sisi internal adalah kinerja bank penyalur kredit UMKM yang digambarkan dalam laporan kinerja keuangan sering kurang mendukung pelaksanaan usaha. Dari sisi eksternal hambatan datang karena dihadapkan dengan kondisi ekonomi secara umum dan persaingan bisnis antar bank, misalnya perkembangan era digitalisasi yang harus diadaptasi dan diadopsi pada aktivitas bisnis di sektor-sektor ekonomi, tidak terkecuali sektor UMKM, jika ingin bersaing dengan memberi kemudahan dan kecepatan pelayanan. Bank perlu beradaptasi terhadap pergeseran aktivitas bisnis di masyarakat tersebut sehingga diperlukan peningkatan layanan. Beberapa bank merubah channel distribusinya dengan memanfaatkan teknologi, beberapa bank melakukan strategi kerjasama dengan Fintech (Financial Technology), dan beberapa bank mengembangkan sendiri layanan digitalisasi nya untuk melayani kebutuhan nasabah UMKM.
Strategi-strategi peningkatan layanan digitalisasi saja dinilai tidak cukup, melainkan diperlukan tenaga pemasar produk yang berfungsi sebagai intermediasi antara bank dan masyarakat supaya produk dan layanan yang ditawarkan dapat dinikmati. Bank perlu mengembangkan dan berinovasi dalam hal strategi pemasaran produk dan jasanya, terlebih selain menghadapi kondisi dimana permintaan kredit oleh masyarakat turun. bahkan diprediksi dampak ekonomi makro akan turut mempengaruhi laba bank karena biaya operasional bank dan tingkat pencadangan terhadap npl yang diperkirakan naik selama era pandemi.
Published at :