Resource-Based View
Resource-Based View
D5368 – Glory Aguzman
Penelitian Resource-Based View strategi manajemen dan kemampuan kewirausahaan menjadi sumber daya yang penting bagi keunggulan kompetitif. Meskipun hal ini penting, penelitian yang menggabungkan Resource-Based View dan kewirausahaan masih sedikit. RBV dilahirkan dari 4 (empat) sumber teori yang telah dikembangkan sebelumnya, yaitu the Traditional Study of Distinctive Competencies, Ricardian Economics, Penrosian Economic, dan The Anti-Trust Implication of Economics teori ini menjadi pondasi awal dalam mencari tahu bagaimana suatu perusahaan bisa memiliki superior performance dibandingkan perusahaan lainnya (Barney & Clark, 2007).
- The Traditional Study of Distinctive Competencies
Pada teori ini pasar merupakan pertemuan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand), dimana competitive advantage suatu perusahaan akan diperoleh jika telah memiliki distinctive competencies. Suatu perusahaan akan outperform jika memiliki seorang manajer yang mampu mengelola suatu perusahaan menjadi lebih baik dari perusahaan lainnya (Barney & Clark, 2007).
- Ricardian Economics
Competitive advantage didapatkan apabila perusahaan memiliki luar lingkup bisnis yang luas. Persaingan industri dapat dimenangkan oleh perusahaan yang mampu memproduksi produk lebih banyak dibandingkan perusahaan lainnya, dimana pasar hanya akan dibanjiri oleh produk perusahaan tersebut sehingga market tidak memiliki pilihan lain selain membeli produk tersebut (Barney & Clark, 2007).
- Penrosian Economics
Penrose meyakini bahwa sumber daya sifatnya heterogen. Sumber daya produktif yang dimiliki dapat menciptakan competitive advantage bagi perusahaan, namun perlu diingat pula bahwa perusahaan memiliki batasan tertentu, baik dalam sumber daya yang dimilikinya maupun dari kemampuan untuk menyatukan firm resources (Barney & Clark, 2007).
- The Anti-Trust Implication of Economics
Suatu perusahaan dapat menikmati keunggulan performa perusahaan dikarenakan keberuntungan atau perusahaan tersebut memenuhi kebutuhan konsumen dibandingkan perusahaan lainnya (Barney & Clark, 2007).
Banyak kegiatan yang membutuhkan tindakan dan sumber daya dari pemangku kepentingan tujuan lainnya. Berdasarkan Berritelli (2007) seperti yang dikutip oleh Hildebrandt & Isaac, (2015), menyatakan bahwa keberhasilan pemeran atau keberhasilan keseluruhan pihak merupakan koordinasi yang efisien dan integrasi semua sumber daya masing-masing organisasi atau perusahaan.
Published at :