Orientasi Kewirausahaan (3)
Orientasi Kewirausahaan (2)
D5368-Glory Aguzman
Konsep orientasi kewirausahaan telah muncul sebagai pendekatan terhadap perilaku kewirausahaan dan telah disuntikkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang sedang berjalan (Pearce, Fritz, & Davis, 2010). Dalam penelitian ini Pearce dan kawan-kawan mengatakan bahwa sebuah orientasi kewirausahaan dikonseptualisasikan sebagai seperangkat perilaku berbeda tetapi terkait dengan kepemilikan kualitas kemampuan melakukan inovasi, proaktif, agresif kompetitif, pengambilan risiko dan otonomi. Lumpkin & Dess (1996); Covin, Jeffrey & Slevin, Dennis (1989) dalam Fadda (2018) mengatakan orientasi kewirausahaan menunjukan bahwa beberapa kegiatan yang dianggap kewirausahaan berkembang di dalam perusahaan adalah untuk mempengaruhi keputusan proses tindakan dan kinerja perusahaan. Konstruksi dari orientasi kewirausahaan terdiri dari lima dimensi yang terdiri dari: inovasi, proaktif, agresif kompetitif, pengambilan risiko dan otonomi, dengan uraian (Dickson & Weaver, 2008; Martin & Hage, 1980; Lumpkin & Dess, 1996; Covin, Jeffrey & Slevin, Dennis, 1989)
- Inovasi: upaya perusahaan untuk menemukan peluang produk dan melakukan perbaikan proses.
- Proaktif: upaya perusahaan untuk mengenali dan merebutnya.
- Kompetitif yang agresif: mengacu pada upaya perusahaan untuk mengungguli para pesaing nya.
- Pengambilan risiko: mengacu pada kesediaan untuk menjelajah ke hal yang tidak diketahui tanpa pengetahuan pasti tentang kemungkinan hasil.
- Otonomi: mengacu pada kemandirian yang dibutuhkan untuk mengeksplorasi peluang.
Published at :