Rohim dalam buku “Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi” (2016:13) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses sosial, maksudnya adalah komunikasi selalu melibatkan manusia dalam berinteraksi. Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu cum, kata depan yang artinya dengan atau bersama dengan, dan kata units, kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa inggris disebut dengan communion, yang berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, atau hubungan. Karena untuk melakukan communion, diperlukan usaha dan kerja. Kata communio dibuat kata kerja communicate, yang berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar, membicarakan sesuatu dengan orang, membicarakan sesuatu dengan orang, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan, berteman. (Nurjaman dan Umam, 2012:35). Menurut Widjaja yang dikutip oleh Antartika (‎2015) menyatakan Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya. Sedangkan mengacu pada Oksowela (2012), Effendy (2003: 8) menyatakan, komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk perubahan sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behaviour change) dan perubahan sosial (social change).

Menurut Effendy yang dikutip pada Antartika (2015:14) tujuan komunikasi adalah sebagai berikut:

  1. To secure understanding
  2. To establish acceptance
  3. To motivate action

Maksudnya adalah (to secure understanding), memastikan komunikan mengerti pesan yang diterimanya. Jika kata komunikasi sudah dapat di mengerti dan diterima, maka penerimanya itu harus dibina (to establish acceptance). Pada akhirnya kegiatan dimotivasikan (to motivate action). Komunikasi berfungsi untuk menyampaikan informasi (to inform), mendidik (to educate), menghibur (to entertain), dan mempengaruhi (to influence). Agar komunikasi berlangsung efektif, komunikator harus tahu khalayak mana yang akan dijadikan sasaran dan tujuan yang diinginkannya. Komunikator harus terampil dalam membuat pesan agar komunikan dapat menangkap pesan yang disampaikan komunikator dan untuk menciptakan komunikasi yang efektif maka pesan dalam komunikasi harus berhasil menumbuhkan respon komunikan yang dituju.

Menurut Hutapea dan Nurianna yang dikutip oleh Antartika (2015:16) menyatakan bahwa indikator komunikasi meliputi:

  1. Pengetahuan (knowledge) yang meliputi:
  • Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing masing yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja.
  • Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur, teknik yang baru dalam perusahaan.
  • Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan dan taktik yang tepat dan benar.
  1. Keterampilan (skills) yang meliputi:
  • Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan.
  • Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan.
  1. Sikap (Attitude) yang meliputi:
  • Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja. Adanya semangat kerja yang tinggi.
  • Memiliki kemampuan dalam perencanaan/pengorganisasian.