“Hidup adalah sebuah panggung sandiwara” mungkin inilah kutipan yang cocok untukmenggambarkan kehidupan di masa kini. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi di setiap harinya, kitamemiliki peran yang harus dijalankan yang membuat kita dituntut untuk mengenakan topeng yangberbeda setiap harinya. Di dalam kehidupan sehari – hari, pernahkah anda menyadari bahwa seringkalianda mencoba untuk merubah natur diri sendiri untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial anda?Fenomena ini tanpa anda sadari telah menjadi salah satu realita kehidupan anda yang melekat dari waktuke waktu. Tanpa kita sadari kejamnya panggung kehidupan telah membuat kita menutup diri akan katahati kita yang sebenarnya.Di dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial tentunya kita akan berjumpa dengan semakinbanyak orang dengan berbagai latar kehidupan dan psikologis yang berbeda. Setiap harinya kita harusmenjaga diri kita untuk tetap menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang bermacam – macam. Halini pada akhirnya menyebabkan sebuah efek jengah atau lelah nya diri kita untuk terus menghadapi realitayang ada. Komunitas sosial yang bermacam – macam memang merupakan sesuatu yang baik, namuntanpa kita sadari berbagai komunitas tersebut seringkali juga memaksa kita untuk mengenakan peran baruyang sebenarnya bukan merupakan diri kita yang sebenarnya. Hal ini diperparah dengan adanya berbagaitekanan lain yang disebabkan oleh aktivitas padat sehari – hari.Tekanan ini nantinya dapat membuat kita menutup diri dengan realita yang ada dikarenakan rasadepresi akan kehidupan yang begitu terasa. Tekanan yang setiap harinya kita terima secara konstanterkadang membuat kita lelah akan kehidupan. Berdasarkan perhitungan data pengidap gangguan jiwa diseluruh dunia semakin meningkat tiap tahun. Diperkirakan sekitar 300 juta orang mengidap depresi diseluruh dunia. Bahkan, World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap 40 detik terjadi kasusbunuhdiri di seluruh dunia yang diakibatkan oleh depresi. Banyaknya stigma negatif menjadipenghambat bagi pengidap depresi untuk mencari bantuan. Alasannya bisa karena takut, malu, bahkanberpikir jika mencari bantuan mereka akan dianggap tidak waras.Perasaan ini seringkali membuat banyak orang ragu untuk mencari teman bicara atau memintabantuan karena takut dianggap tidak waras dan membuat mereka tidak dapat diterima kembali di dalammasyarakat. Faktor ini menjadi inti dari permasalahan yang ingin coba kami pecahkan, dikarenakanmenurut kami hal ini merupakan salah satu esensi terpenting di dalam kehidupan manusia. Di dalamkehidupan masa kini yang penuh dengan berbagai kesibukan tentunya setiap orang memiliki berbagaitekanan di dalam dirinya yang tidak mampu mereka ekspresikan dikarenakan rasa gelisah yang sudahkami bahas sebelumnya.Setiap manusia pastinya memiliki kebutuhan yang berbeda – beda, namun menurut kami duaaspek esensial di dalam kehidupan manusia sebenarnya juga mencakup kesehatan fisik dan kesehatanmental. Pada kenyataannya salah satu kekhawatiran terbesar di dalam kehidupan manusia adalah faktorkesehatan, namun seringkali aspek kesehatan yang kita perhatikan selama ini hanya berbasis pada2
kesehatan fisik saja. Kita seringkali melupakan bahwa aspek kesehatan jiwa dan mental kita jugamemiliki batasan tertentu yang harus kita jaga untuk tetap memastikan kestabilan di dalam diri kita. Ditengah – tengah kehidupan yang begitu padat akan hiruk pikuk tugas dan pekerjaan seringkali membuatkita terhanyut ke dalam kecemasan yang tiada berakhir. Ini terlihat dari berbagai berita yang muncul baikdalam media fisik maupun online yang mengabarkan kasus depresi yang berujung pada hilangnya nyawaseseorang.Pepatah Latin mengatakan, mens sana in corpore sano, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwayang kuat. Pernyataan tersebut seolah merefleksikan tentang pentingnya peran aspek psikis dalammenunjang kesehatan fisik. Ketika manusia sehat secara jasmani namun bermasalah pada rohani, maka iatak bisa dikatakan sehat seutuhnya. Apabila kesehatan mental seseorang terganggu, ia akan mengalamigangguan suasana hati, kemampuan berpikir, serta kendali emosi yang dapat mengarah pada perilakuburuk.Beberapa contoh jenis gangguan kesehatan mental adalah stres, depresi, gangguan kecemasan,bipolar, ADHD (Attention Deficit and Hyperactivity Disorder), dan masih banyak lagi.Melihat lingkungan sosial kami saat ini di dalam dunia perkuliahan tentunya kami menyadaribahwa kami sedang berada dalam tahapan awal kedewasaan. Namun pada kenyataannya begitu banyakorang – orang seusia kami yang ternyata sudah mengalami depresi yang tidak bisa diungkapkan. Hinggadewasa ini, kesehatan mental menjadi hal krusial yang cukup sering diabaikan. Mulai dari gangguanmental ringan hingga berat. Kerap kali, gejala gangguan mental muncul tanpa disadari oleh penderitamaupun lingkungannya. Sebab, gejala gangguan mental tak hanya cukup diamati secara kasat mata. Jikatidak segera mendapat penanganan yang tepat, maka akan berakibat fatal pada kondisi psikologisseseorang.Keterikatan kita terhadap topeng kehidupan yang harus dikenakan setiap harinya telah membuatjiwa kita kelelahan karena harus terus menutupi diri kita yang sebenarnya. Faktor kelelahan inilah yangnantinya akan membuat kita tidak lagi memiliki semangat yang nyata di dalam kehidupan kita dancenderung berujung pada depresi. Masalah depresi sebenarnya menjadi sebuah fenomena yang fatal didalam kehidupan manusia, hal ini dikarenakan rasa depresi yang kita alami dapat mengubah realitas yangada di dalam pikiran kita sendiri. Depresi menyebabkan kita jatuh pada keputusasaan dan selalu merasabahwa kita sendirian di dalam kehidupan ini.Melihat fenomena ini, sebuah pertanyaan muncul di dalam kepala kami “Bagaimana jika kamimembuat sebuah wadah bagi orang untuk menyalurkan segala keluhan emosional yang dialami?” Ide inimuncul di dalam pemikiran kami dikarenakan kami melihat bahwa dari segi kesehatan fisik kita sudahmemiliki aplikasi seperti HaloDoc untuk menangani nya namun untuk masalah depresi dan psikologisseseorang layanan sejenis ini masih sulit untuk ditemukan. Pertanyaan ini membawa kami ke dalamsebuah ide yaitu menjadi jembatan bagi orang – orang yang memiliki masalah emosional untuk dapatmenyalurkan permasalahan yang dialami dan menerima feedback berupa saran dan solusi yangmembangun. Dasar ideologi kami adalah untuk menyediakan teman bicara bagi user yang siapmendengarkan berbagai keluhan menyangkut kondisi emosional dan psikologi user.Setelah dasar pemikiran dari ide kami terbentuk maka kami memutuskan untuk memberikannama “TiPsy” kepada aplikasi yang coba kami bangun. Nama “TiPsy” sendiri memiliki makna yaitu Tips3
Psikologis yang mana memberikan wadah bagi user untuk dapat berkonsultasi selayaknya andaberkomunikasi dengan teman ataupun sahabat anda. Kami mencoba menyediakan sebuah layanan yangbisa mengakomodasi kebutuhan user akan adanya lawan bicara yang dapat membantu mereka untuk tidakmerasa sendirian di dalam kehidupan ini. Di lain sisi, tujuan kami juga ingin memberikan wawasan akanbetapa pentingnya memperhatikan kondisi emosional kita masing – masing. Tak hanya sebatas untukmencari keuntungan dan profit belaka namun apa yang kami incar adalah seberapa besar kami bisaberkontribusi untuk masyarakat sosial.Nantinya “TiPsy” sendiri bukan hanya sebagai wadah untuk berkonsultasi melainkan juga untukmembantu user membangun relasi dengan lebih banyak orang dari berbagai negara. Di dalam “TiPsy”kami ingin mencoba menyediakan sebuah lingkungan yang sehat bagi user kami untuk dapat salingbertukar pikiran dan menjadi teman bicara yang baik bagi satu sama lainnya. Hal ini kami buat untukmenjadi langkah preventif bagi user kami sehingga tidak ada yang merasa kesepian dan tidak memilikiteman atau lawan bicara yang bisa saling memahami masalah satu sama lain. Dengan adanya wadah inikami berharap bahwa aplikasi yang kami buat bukan sekedar sarana untuk mencari keuntungan secaramaterial namun juga memberikan sesuatu yang membangun bagi masyarakat sosial.Selain dari berbagai filosofi diatas kami juga memiliki sebuah prinsip untuk selalu menjagakebersihan dari setiap aktivitas yang tersedia di dalam aplikasi kami (contohnya adalah memblokir useryang membicarakan SARA atau melontarkan kata ofensif pada user lainnya. Di setiap layanan yang ada kami memiliki sebuah perspektif untuk selalu menjaga lingkungan sosial yang nantinya terbentuk didalam aplikasi “TiPsy” sendiri, hal ini merupakan langkah preventif kami untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang berlainan dengan visi dan misi dari aplikasi kami. Dengan bersihnya lingkungan sosial di dalam aplikasi kami, disitulah kami bisa menjaga kualitas dari pelayanan aplikasi kami untuk jangka panjang. Di dalam bayangan kami, “TiPsy” selalu ingin menyesuaikan diri dengan situasional dan kondisi yang ada sehingga kami dapat terus memberikan pelayanan konseling online yang berguna bagi seluruh masyarakat