Mengapa Social Entrepreneurship Penting ? (bag. 2)
Mengapa Social Entrepreneurship Penting ? (bag. 2)
Oleh : Isanawikrama,ST.MM (D4997)
Aspek lain yang bisa dilihat dari wirausaha sosial adalah laba. Karena tujuan wirausaha sosial adalah penyelesaian masalah sosial/lingkungan, maka sudah seharusnya sebagian besar laba ditujukan untuk misi tersebut. Dari aspek ini, perusahaan yang melakukan CSR tidak bisa dikategorikan sebagai wirausaha sosial, sebab
- Tujuan perusahaan tersebut (umumnya) bukanlah untuk menyelesaikan masalah sosial, melainkan murni akumulasi laba
- Persentase laba yang digunakan untuk kegiatan CSR biasanya sangat kecil dibandingkan laba total perusahaan.
“Apa yang membuat sebuah usaha bisa disebut sebagai usaha sosial?”
Menurut Ria dari Angel Investment Network Indonesia (ANGIN), being sustainable atau memiliki penghasilan untuk menopang kegiatan usahanya dan misi sosialnya sangatlah penting bagi social enterprise. Dari perspektif investor, untuk membedakan startup mana yang bisa kita kategorisasikan sebagai social enterprise dan cocok untuk pendanaan impact investor, aspek-aspek inilah yang akan ditinjau:
Intent: Tujuan dari founder adalah untuk menyelesaikan masalah sosial. Mendapatkan keuntungan adalah cara untuk mencapai visi, bukan tujuan akhir itu sendiri.
Use of proceeds: Keuntungan yang didapatkan dari usaha digunakan kembali untuk kegiatan bisnis sosial.
Tracking impact: Social enterprise harus memiliki komitmen dan invest resources dalam pengukuran social impact yang baik sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada investor.
Terkadang, orang juga akan bingung membedakan SE dengan NGO. Sebagai tambahan dari PLUS, yang membedakan SE dengan LSM/NGO yaitu biasanya sumber pendapatannya, biasanya LSM/NGO mendapatkan dana dari donasi, grant atau bantuan, tetapi Social Enterprise nafasnya bertahan dari bisnis atau penjualan. Jadi, memang seperti pada bisnis pada umumnya yang mencari profit, tetapi juga memiliki misi yang sama dengan NGO/LSM. Seringkali, Social Enterprise berjalan bergandengan tangan dengan NGO/LSM yang biasanya lebih paham bagaimana melakukan pendekatan kepada masyarakat.
Published at :