Entrepreneur Dalam Bisnis Berbasis Teknologi
Bukan merupakan hal yang baru lagi, bahwa di indonesia ini kian ramai dipenuhi oleh pebisnis-pebisnis atau entrepreneur yang menjalankan roda usahanya berdasarkan kemampuan dalam ber-inovasi dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan.
Pembangunan saat ini bertumpu pada dua faktor, modal (capital) dan teknologi. Sementara itu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah teknologi informasi.
Dengan dikembangkannya jaringan internet, akses informasi tak lagi dibatasi oleh ruang, dalam waktu singkat dan murah. Bahkan menurut penelitian Edward Denison, pada rentang 1929-1957, 40 persen peningkatan Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat disebabkan oleh peningkatan ilmu pengetahuan.
Mengapa teknologi memegang peran penting dalam pembangunan?
Menurut teori Endogen, dimana teknologi dari dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi, dan teori Schumpeter I dimana wirausahawan berperan dalam perkembangan teknologi, maka dapat ditarik suatu hubungan sebab-akibat, yaitu bahwa pembangunan di Indonesia dapat ditingkatkan dengan mendorong pembudayaan penggunaan dan pengembangan teknologi oleh para wirausahawan.
Sebagai contoh, perusahaan Texas Instruments di AS membeli sebuah perusahaan kecil, Amati Communications, senilai US$ 395 juta pada tanggal 19 November 1997, guna menguasai 25 buah paten penting yang dikuasai Amati. Strategi ini bertujuan untuk merebut pasar semikonduktor pada dekade berikutnya senilai US$ 6 milyar.
Begitu pentingnya informasi yang diperoleh oleh masyarakat, sehingga diperlukan perlakuan khusus terhadapnya. Tahap searching (penelusuran) merupakan kunci untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Selanjutnya, informasi yang diperoleh juga perlu disimpan dengan baik sehingga mudah diperoleh kembali jika dibutuhkan di masa berikutnya. Jika perlu, buat database sendiri yang menunjang proses usaha.
WIPO Patent Report tahun 2007 memaparkan berbagai fakta menarik yang dapat dimanfaatkan. Sejak 1980, jumlah paten yang berasal dari Korea dan China meningkat dengan pesat. Artinya, teknologi dari kedua negara tersebut terus membaik dan dapat diandalkan. Pebisnis yang jeli akan antusias memperoleh pasokan barang berteknologi dari kedua negara ini. Dengan pertimbangan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara maju, namun dengan kualitas yang semakin terpercaya. Teknologi informasi juga memiliki permohonan tertinggi ke-2 setelah teknologi semikonduktor pada kurun waktu hingga 2006, yang berarti perkembangan teknologi informasi masih akan melaju dengan kencang.
Published at :