PERAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PENDUKUNG KEBERHASILAN KONTRAKTOR DI INDONSESIA (1 dari5)
Kewirausahaan dikaitkan dengan proses yang dijalankan oleh individu secara individual (Bolton and Thompson, 2004, Brandstätter, 2011) maupun proses dalam perusahaan (Lumpkin and Dess, 1996, Lazear, 2005, Yalcin and Kapu, 2008). Hal lain yang dikaitkan dengan kewirausahaan adalah menciptakan usaha baru (Yalcin and Kapu, 2008) maupun menjalankan usaha yang sudah berjalan (Jones and Butler, 1992, Lazear 2005). Proses yang dijalankan secara individual maupun proses dalam perusahaan ini ditandai dengan berbagai karakteristik seperti mencari peluang, (Jones and Butler, 1992), risiko (Hebert and Link, 1989), kreativitas (Hebert and Link, 1989, Jones and Butler, 1992, Bolton and Thompson, 2004, Brandstätter, 2011) dan inovasi atau kebaruan (Lumpkin and Dess, 1996, Lazear, 2005, Brandstätter, 2011).
Pada perkembangan selanjutnya, kewirausahaan tingkat individual berkembang dari seseorang yang menjalankan usahanya sendiri yang dinamakan entrepreneur ke seseorang yang bekerja pada perusahaan sebagai karyawan atau yang dikenal sebagai intrapreneur (Thornberry, 2006, Srivastava and Agrawal, 2010, Martiarena, 2013). Sementara kewirausahaan pada tingkat perusahaan disebut corporate entrepreneurship atau kewirausahaan korporasi (Burgelman, 1983, Burgelman, 1984, Guth and Ginsberg, 1990, Sharma and Chrisman, 1999).
Published at :