Bagaimana Cara Untuk Menjadi Angel Investor?
Bagaimana Cara Untuk Menjadi Angel Investor?
Oleh HARTANTO D5344
Bagi sebuah perusahaan pemula, “Angel Investor” dapat dianggap sebagai sahabat wirausahawan dan jawaban doa mereka. Beberapa mengatakan mereka disebut “malaikat” karena mereka bisa mendapatkan uang agar bisnis mereka dapat diluncurkan atau untuk percepatan pertumbuhan, serta untuk menjembatani kesenjangan modal dalam mencapai profitabilitas diluar tawaran formal perbankan yang lebih rumit dalam proses dan prosedurnya.
Siapakah Angel Investor itu? Mereka adalah individu-individu kaya yang menyediakan modal awal dan modal pertumbuhan untuk perusahaan-perusahaan di awal siklus hidup perusahaan mereka. Investasi yang diberikan mendapat imbalan ekuitas di perusahaan atau sebagai bentuk khusus fasilitas hutang.
Berinvestasi atau membeli ekuitas pribadi perusahaan tahap awal adalah salah satu rahasia yang digunakan orang kaya untuk menciptakan lebih banyak kekayaan. Seperti yang ditulis Robert Kiyosaki dalam buku terlarisnya, Rich Dad’s Retire Young, Retire Rich di halaman 127:
“Orang kaya berinvestasi dalam saham perusahaan ketika perusahaan itu masih perusahaan private”.
Untuk menjadi Angel Investor yang sukses, penting bahwa individu belajar bagaimana mengidentifikasi dan menyaring peluang untuk investasi ekuitas swasta tahap awal. Ada beberapa poin kunci dari 5 volume eBook “Bagaimana Menjadi Angel Investor” yang harus diingat oleh para investor pemula:
- Pastikan Anda memiliki beragam investasi untuk dipilih.
Jika Anda hanya memiliki penawaran yang datang dari seorang rekan atau orang yang Anda temui di suatu tempat, Anda perlu memperluas wawasan Anda dan bergabunglah dengan grup Angel Investor atau rencanakan untuk menghadiri acara-acara di mana banyak perusahaan pra-penyaringan akan melakukan presentasi. Janganlah Anda membeli apel yang busuk karena itu satu-satunya yang ada di rak.
- Pastikan ada investor lain yang berpartisipasi.
Menjadi investor pertama dalam sebuah perusahaan tidaklah menjadi masalah jika Anda tahu mereka memiliki investor lain yang menunggu dan siap untuk bergabung bersama Anda. Situasi yang ingin Anda hindari adalah menyukai suata kesepakatan atau pengusaha di belakangnya sehingga Anda membuang uang Anda karena tidak ada orang lain yang berinvestasi sehingga resiko sepenuhnya berada ditangan Anda.
- Jangan terpaku pada persentase kepemilikan.
Harga yang dibayarkan untuk saham yang dimiliki lebih penting daripada persentase kepemilikan yang Anda miliki karena persentase akan berubah seiring waktu melalui berbagai putaran pembiayaan. Jadi misalkan Anda memiliki saham sebanyak 100.000 saham dengan harga Rp.500 perlembar bukan merupakan masalah apakah itu adalah 1% atau 30% dari perusahaan jika perusahaan memiliki rencana yang masuk akal untuk menumbuhkan nilai perusahaan sehingga dapat dijual seharga Rp.50.000 per saham.
Akuisisi ekuitas tahap awal bisa menjadi peluang investasi yang hebat. Investasi ini berpotensi menuai hasil besar bagi investor awal yang memiliki selera terhadap risiko dan memiliki likuiditas untuk melakukan investasi.
Published at :