Pendapat Mahasiswa Tentang Bisnis Kekinian (82)
Budidaya Ayam Kalkun
Oleh : Roberto ( 2001568985 )
Saat ini budidaya atau ternak kalkun masih jarang dilakukan di Indonesia, padahal permintaan konsumen terhadap kalkun terus meningkat dan keuntungan yang diperoleh bisa mencapai jutaan rupiah. Budidaya kalkun bisa dikatakan sebagai potensi bisnis karena objek pasar seperti restoran, hotel dan supermarket membutuhkan daging kalkun untuk dijual ke konsumen akibat permintaan yang terus meningkat, serta dalam hal pakan juga lebih efisien ketimbang beternak ayam kampong. Patokan harga untuk budidaya kalkun dapat dihitung per ekor dimana harga mulai dari Rp. 85.000 hingga Rp. 500.000, hal ini tergantung dari harga pasar ayam kalkun, sehingga bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp. 7 juta – 8 juta rupiah, belum dikurangi bebang operasional,. Dan segi persaingan, untuk daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta sudah cukup ketat, tetapi diluar daerah tersebut persaingan belum ketat terutama diluar pulau Jawa, karena produsen atau penjual kalkun yang masih jarang. Hal inilahyang membuat peluang usaha ternak ayam kalkun sangat menjanjikan.
Beberapa jenis ayam kalkun yang dapat dibudidayakan di Indonesia adalah bronze, golden palm, penciled pal, naragansett, white Holland, bourbon red, black Spanish, dll. Untuk memberi gambaran modal awal tentatng beternak kalkun memerlukan;
- Kandang ukuran ( 3×3 M ) Rp. 400.000
- Bibitan kalkun 25 ekor @60 ribu : Rp. 1.500.000
- pakan untuk 7 buolan Rp. 1.000.000
- Vitamin : Rp. 160.000
- Total biaya : Rp. 2.660.000, dengan penjualan kalkun 25 ekor @300 ribu : Rp 7.500.000
Produsen local Indonesia masih terbatas atau sedikit, dan biasanya dilakukan oleh produsen skalan kecil – menengah, namun hal tersebut bukan menjadi penghambat potensi bisnis budidaya kalkun, karna dimasa yang akan mendatang masyarakat di Indonesia tdak hanya mengkonsumsi daging sapi, kerbau, babi, ayam, kambing, ikan atau yang lainnya. Namun ada alternative berupa dagin kalkun yang tingkat gizinya lebih sehat dibandingkan daging ayam biasa. Daging kalkun ini mengandung vitamin B6, B12, Selenium, Kalium, Zat Besit, Fosfor dan Zinc, sehingga dapat menyehatkan jantung, kecerdasan otak, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kolesterol dan lainnya. Hal ini juga mendorong motivasi masyarakat untuk memilih daging kalkun ketimbang daging ayam, selain lebih bergizi, juga secara produksi dan kegiatan operasional lebih murah bagi produsen. Namun tidak memungkinkan adanya beberapa factor negative yang bisa menghambat produksi kalkun.
Published at :