MEMAHAMI BELAJAR ENTREPRENEURSHIP DI PERGURUAN TINGGI
Spirit of Entrepreneurship
(Bagian 4)
Pak Paulus berpendapat bahwa tujuan hidup yang ditulis di atas menggambarkan tujuan hidup yang belum spesifik bahkan bisa dikatakan belum jelas, beliau mengilustrasikan contoh sederhana “ seseorang di jalan bertanya: “pak, saya mau kemana?, tentu yang ditanya bingun kenapa pertanyaannya seperti itu, berbeda kalau pertanyaanya: “Pak, kalau ke pasar Tanah Abang dari sini naik angkot jurusan mana?, tentu yang ditanya akan menjawab dengan jelas arahnya, naik kendaraan umum no berapa dan sebagainya.
Salah satu mahasiswa yang menjawab tujuan hidupnya ingin “merubah dunia” disuruh menjelaskan apa maksudnya, dia menjawab bahwa suasana saat ini katanya tidak mendukungnya, salah satunya banyak pejabat yang korupsi, hukum tidak ditegakan dan masalah-masalah lainnya, dengan pernyataan mahasiswa itu, saya sebagai dosen entrepreneurship sangat terperanjat juga atas jawaban dan tujuan hidupnya sangat luar biasa, dia adalah seorang mahasiswa jurusan manajemen, kemudian pak Paulus bertanya lagi apakah dalam kehidupan kamu selama ini sudah pernah menurut kamu berhasil atau sukses merubah sesuatu, mahasiswa tersebut menjawab, pernah pak, yaitu merubah temannya yang sering mabuk-mabukan sekarang sudah berhenti dan sudah mendapatkan pekerjaan, luar biasa mahasiswa ini dalam hati saya.
Kemudian yang menjawab tujuan hidupnya “berkecukupan” ditanya lagi sama pak Paulus apakah selama ini umur kamu sudah 21 tahun pernah tidak makan?, mahasiswa menjawab, betul pak saya pernah tidak makan selama dua hari, pak Palus bertanya lagi apakah saat itu kamu sedang sakit, sehingga tidak makan? atau sama sekali tidak ada makanan?, betul pak sama sekali tidak ada yang bisa dimakan. Suasana saat itu hening sebentar, pak Paulus melajutkan bicara lagi, meskipun kamu pernah tidak makan selama 2 hari tapi kamu harus bersyukur kepada Tuhan, saat ini kamu sebagai mahasiswa Binus University, dimana tidak semua orangtua sanggup untuk membiayai uang kuliahnya di Binus University dan tidak mudah untuk bisa masuk di Binus University kalau tidak mempunyai kemampuan. Mahasiswa tersebut mengangguk-anggukan kepalanya mengiyakan pernyataan Pak Paulus, kelihatan mahasiswa tersebut dari raut mukanya mulai percaya dirinya naik kembali karena tadi siang dia termasuk yang prustasi karena kesiangan sehingga tidak bisa mengumpulkan tugasnya.
Banyak pengalaman yang disampaikan oleh Pak Paulus sebagai pengusaha, saya melihat semua mahasiswa sangat puas termasuk saya sendiri meskipun sudah lebih dari setahun kenal dengan beliau, saat itu banyak sekali yang belum saya lakukan selama ini ternasuk dalam menuliskan tujuan hidup agar sukses dikemudian hari, sebelum mengakhiri diskusi Pak Paulus memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berbicara atau bertanya apa saja, salah satu mahasiswa disuruh bercerita tentang botol minuman yang dibagikan diruangan tersebut selama 2 menit, karena mahasiswa tersebut dari jurusan Marketing Communication (Marcom), Pak Paulus berharap dia dapat menyampaikan dengan lancar sesuai jurusannya, mahasiswa tersebut mulai berbicara tentang manfaat minum teh, jenis dan rasa, diproduksi dimana, kemasan dan lain sebagainya, kesimpulannya mahasiswa tersebut berhasil berbicara sesuai dengan waktu yang ditentukan, semua diruangan tersebut bertepuk tangan memberikan penghargaan.
Published at :