Kewirausahaan itu bukan sekadar karier, ini adalah profesi yang harus Anda tekuni sampai akhir hayat. Entah Anda mulai berbisnis dengan cara aman, atau menciptakan bisnis yang kekal meski Anda sudah tidak ada lagi.
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook
“Resiko terbesar adaklah tidak mengambil risiko apapun. Di dunia yang berubah sangat cepat ini, satu-satunya strategi yang dijamin gagal adalah tidak mengambil risiko.”
Minim tekanan keluarga
Ketika Anda berusia di awal 20-an, tidak ada yang mengharapkan Anda untuk membiayai pengeluaran rumah tangga atau cicilan kendaraan. Jika Anda memulai startup di umur tersebut, tidak peduli seberapa kecil atau besarnya volume bisnis, Anda dapat tetap fokus pada gagasan pengembangan bisnis.
Perlu anda ketahui bahwa pada awal anda mendirikan usaha itu adalah masa tersulit startup. Jika anda mengambil jalan ini dan ketika orang lain menganggap anda belum punya banyak pengalaman, tidak dewasa, dan rentan putus asa, justru bisa dijadikan untuk semangat anda supaya apa yang dinilai orang lain itu tidak benar, karna umur tidak membatasi seseorang untuk berbisnis.
Minim komitmen finansial
Ketika seseorang suda mulai berkeluarga, maka dia akan menghadapi banyaknya pengeluaran biaya yang tidak pernah ada sebelumnya, seperti biaya sekolah, cicilan kendaraan, pinjaman pribadi dan lain nya. Tanggung jawab tersebut adalah beban finansial seseorang menjadi lebih besar. Masa tersebut adalah periode seseorang untuk mengambil resiko tinggi karena banyaknya pengeluaran tersebut.
Saat anda mulai merintis bisnis sejak usia dini, Anda tidak perlu khawatir dengan seluruh tanggung jawab tersebut. Bahkan jika Anda gagal, Anda bisa pulang ke rumah, menangis sepanjang malam, kemudian mulai lagi dari awal esok harinya.
Waktu tepat untuk mengadopsi teknologi baru
Di era informasi ini, teknologi memainkan peran penting dalam kehidupan hajat orang. Meski demikian, antusiasme perubahan teknologi tidak akan terjadi begitu saja bagi seorang profesor berusia 55 tahun untuk mengunduh aplikasi baru dan menggunakan berbagai aplikasi dalam ponselnya. Antusiasme tidak akan sama dengan orang-orang yang masih berusia 17 tahun.
Jika Anda pernah membayangkan diri Anda menjalankan bisnis bernilai jutaan dolar 15-20 tahun ke depan, maka bersiaplah untuk mengeksplorasi teknologi terbaru. Momentumnya pun akan lebih tepat bila dilakukan saat masih berumur 20-an. Sebab masa itu adalah kesempatan emas untuk belajar sebanyak-banyaknya.
Berani mengambil risiko
Ketika seorang anak kecil sedang belajar berjalan, maka dia akan merasakan jatuh berkali-kali maka dia akan terus berdiri kembali dan melakukannya terus menerus sampai dia benar-benar bisa berjalan dengan baik.
Ketika Anda masih muda, Anda harus mampu mengambil risiko, gagal berbisnis, dan mampu bangkit lagi untuk mulai dari awal kembali. Akan tetapi ketika sudah berkeluarga, kapasitas risiko yang berani Anda lepaskan jadi mengecil.
Maka dari itu tidak ada salahnya untuk mencoba, apakah menjadi pengusaha startup adalah panggilan jiwa Anda atau tidak. Bila gagal, Anda bisa mencoba sekali lagi, atau akhirnya beralih menjadi karyawan di perusahaan.
Masih penuh energi
Dengan energi yang masih banyak, menjadi adalah masa terbaik Anda untuk membuat kesalahan, kehabisan uang, bangkrut, dan mengerjakan berbagai proyek demi melihat mana yang berhasil atau tidak. Ketika sudah memasuki usia 30-an, fokuslah menciptakan pendapatan berkelanjutan untuk menghidupi keluarga Anda.
Penuaan adalah proses yang tidak bisa terelakkan bagi setiap orang. Cepat atau lambat, Anda akan menyadari stamina tidak lagi sebaik dulu, tidak bisa Anda paksakan lagi untuk bekerja hingga larut malam. Maka dari itu, jangan buang-buang waktu Anda di masa usia 20 hingga 30-an membuat orang lain jadi kaya raya.
Anda perlu ingat, bahwa gaji adalah sogokan yang diberikan orang kaya untuk melupakan impian Anda dan menuntaskan suatu pekerjaan untuk mereka. Jangan biarkan ilusi ini merusak hidup Anda. Mulailah dari awal dan beri waktu yang cukup untuk mengubah ide menjadi bisnis yang sukses.