Pacu Semangat Kewirausahaan Dan Kolaborasi Kampus
JAKARTA – Binus Entrepreneurship Center (BEC) kembali menyelenggarakan Binus Festival (BiFest) sebagai ajang pameran karya kreatif dan menggelorakan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Tak kurang 74 booth meramaikan penyelenggaraan Bi- Fest 2017 yang digelar di Universitas Bina Nusantara (Binus) Kampus Anggrek, Jakarta Barat, 10–13 Mei 2017. Kali ini tema yang diangkat adalah It Start(up) From Here. ”Harapannya, melalui Bi- Fest mahasiswa bisa terinspirasi dan terpicu semangatnya bahwa inilah saatnya mereka memilih untuk menjadi entrepreneur.
Bahwa, ternyata, wirausaha itu menyenangkan,” ujar Manajer BEC Agung Hari Sasongko saat ditemui KORAN SINDO di area BiFest 2017, baru-baru ini. Dari 74 booth pada pameran tersebut, 60 di antaranya khusus disediakan untuk memamerkan karya atau produk terpilih dari mahasiswa atau alumni Binus. Dengan demikian, mahasiswa atau kelompok mahasiswa bisa mengenalkan produknya ke khalayak pengunjung atau sebagai uji pasar.
Tidak hanya pameran karya wirausaha, BiFest juga diisi dengan kompetisi perencanaan bisnis, membuat business model canvas, talkshow, serta bedah buku jurus wirausaha. ”Setiap kegiatan diharapkan bisa menginspirasi mahasiswa. Kami juga mengundang pihak kampus lain untuk berpartisipasi memberi masukan, sehingga mahasiswa bisa menggali dari berbagai sudut pandang yang lebih objektif,” ungkapnya.
Agung menekankan bahwa sinergi antarkampus atau universitas sangat penting dalam rangka membangun dan memperkuat komunitas kewirausahaan di Indonesia. Menurutnya, saat ini beberapa universitas negeri terkemuka seperti UI, ITB, ITS, UGM, IPB, serta universitas swasta seperti Binus juga mendapat bantuan dari pemerintah untuk pengembangan inkubator bisnis.
Salah satu peserta pameran BiFest 2017, Jessica Tania Mulyadi, menceritakansukadukapengembangan bisnisnya yang berbasis TI yaitu berupa aplikasi bernama Queue. Bermula dari tugas kampus sekitar 1,5 tahun lalu, Jessica bersama rekannya Earlene June Tansy mengembangkan aplikasi sebagai solusi bagi orang-orang yang tidak ingin membuang waktu percuma saat menunggu antrean di restoran.
”Jadi mulai dari desain aplikasi lalu diwujudnyatakan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat dengan mengunduhnya di Playstore. Dengan aplikasi ini, pengguna yang antre di restoran bisa memantau nomor antrean melalui ponsel cerdasnya, sehingga selama masa tunggu tersebut, dia bisa melakukan aktivitas lainnya,” ungkapnya. Menurut Jesica, aplikasi Queue pernah memenangi kompetisi Garudapreneur dan sudah diunduh oleh sekitar 1.600 orang, serta jumlah mitra merchant sebanyak 88.
inda susanti
Source : http://koran-sindo.com/page/news/2017-05-15/2/9/Pacu_Semangat_Kewirausahaan_Dan_Kolaborasi_Kampus
Published at :