Tim Piala Thomas Juara dan Nasionalisme Kita

Oleh: Frederikus Fios

Lagu Kebangsaan Indonesia Raya akhirnya berkumandang gempita di Arena Kejuaraan Thomas Cup Denmark malam ini, Minggu (17/10). Indonesia kembali memastikan meraih Piala Thomas di ajang kejuaraan 2021 ini setelah tunggal putra kedua, Jonathan Christi alias Jojo berhasil mengalahkan lawannya asal Tiongkok, Li Shi Feng dalam pertarungan yang berlangsung sangat menegangkan selama 3 set (21-14, 18-21 dan 21-14). Menyaksikan pertarungan live melalui Televisi membuat kita harap-harap cemas. Saya sempat berteriak ketika melihat Jojo banyak melakukan kesalahan sendiri di set kedua.

Di set Pertama Jojo menang mudah atas lawannya yang bermain cukup tenang. Di set kedua terlihat Jojo banyak melakukan kesalahan sendiri, sehingga kemenangan diraih pemain Tiongkok. Jojo bangkit di set ketiga lalu mengakhiri game dengan menang atas pemain peringat 65 dunia asal Tiongkok itu.

Kita berbangga karena sudah 19 tahun Piala Thomas gagal kita raih. Dan di tahun 2021 kali ini, pada event Piala Thomas Denmark, Indonesia berhasil meraihnya. Selamat untuk tim piala Thomas Indonesia, para pemain, pelatih dan semua pendukung serta tentu seluruh masyarakat Indonesia.

Di tengah usaha bangsa ini keluar dari persoalan Covid 19 yang masih melanda negeri ini, raihan juara ini menjadi oase bagi kebangkitan dunia bulu tangkis tanah air kita. Setelah cukup lama mengalami paceklik juara Thomas Cup, Indonesia hampir putus asa karena berpikir kejayaan kita hanya di masa lalu, dan bukan masa kini dan masa depan. Tiongkok selalu menjadi momok yang menakutkan dan sekaligus mengganjal langkah Indonesia untuk meraih prestasi di ajang Thomas Cup. Dan malam ini, Tim Tiongkok harus akui, rela dan ikhlas melepaskan Piala Thomas dibawa pulang ke tanah air Indonesia ini.

Rakyat dan masyarakat Indonesia senang, bersyukur dan berbangga karena raihan ini menunjukkan bahwa kejayaan bulu tangkis kita masih ada. Estafet dan tradisi juara Thomas Cup masih menjadi milik kita. Raihan piala Thomas malam ini pun seolah menyatukan kita sebagai bangsa, menyatukan kita sebagai Indonesia, menyatukan kita sebagai Nusantara.

Raihan Piala Thomas malam ini menjadi suatu kekuatan dan simbol yang dapat membangkitkan rasa nasionalisme bangsa dan juga patriotisme kita. Kiranya raihan Piala Thomas malam ini melecut anak-anak muda bangsa ini untuk terus mengembangkan diri, bakat dan cita-cita mereka untuk mengharumkan bangsa ini dengan berbagai cara yang dapat mereka lakukan.

Raihan Thomas Cup malam ini juga menunjukkan bahwa kita memiliki potensi pemain hebat yang dapat didapatkan dari berbagai penjuru Nusantara ini. Banyak anak muda berbakat dapat ditemukan mulai dari Sabang sampai Merauke. Tinggal pemerintah dan para pemerhati bulu tangkis berkomitmen tinggi untuk membina dan melatih anak muda kita untuk terus berprestasi.

Kita belajar bahwa sebagai bangsa Indonesia, kondisi sulit seperti saat ini walau diterpa Covid 19 tidak boleh jadi hambatan dan rintangan untuk berprestasi. Kerja sama tim, kolaborasi, sportivitas, persatuan, kekompakan, saling memotivasi dan saling percaya tentunya merupakan modal penting yang berkaitan dengan ikhtiar membangun karakter tim yang kuat. Karakter kerja sama tim yang kuat dapat menjadi suatu kekuatan yang dapat menciptakan transformasi, prestasi dan kesuksesan. Selamat untuk tim Thomas Cup Indonesia, jayalah Indonesia selalu!