Pengantar Virtuarts #7 Explora
Rombongan samanera melintas di depan salah satu pagoda kuno di tengah kota Bagan—kota yang menjadi rumah bagi ribuan kuil, pagoda, dan stupa. Biksu-biksu muda itu berusia sekitar 12-15 tahun, mereka tampak belum sepenuhnya terjaga. Mungkin mengantuk, mungkin sedang memikirkan hal-hal yang tidak biasa dipikirkan oleh kebanyakan orang. Mereka membungkus tubuhnya dengan jubah berwarna merlot, melindungi diri dari udara Bagan yang berdebu. Bangunan berwarna pucat di sekeliling mereka, membuat penampilan para remaja itu sangat mencolok seperti kepompong kemerahan yang siap bermetamorfosis menjadi apa saja.
Adegan di kota kuno Bagan ini adalah salah satu dari sekian banyak momen yang ditangkap lensa Hendri Hartono dalam perjalanannya berkelana dari kota ke kota, mengunjungi berbagai negara dengan ragam budaya yang memesona. Dikenal sebagai pribadi ‘pemberontak’ sejak muda, fotografer yang juga dosen DKV BINUS University – Semarang ini selalu berhasil menyajikan perspektif yang segar dan jujur. Kepekaannya dalam membaca ruang, cahaya, dan terutama—manusia, membuat setiap karyanya yang lugas menjadi medium interpretasi yang mengundang decak kagum.
Minat Hendri yang luas tercermin dalam beragam tema yang ia eksplorasi: kehidupan urban, ritual keagamaan, lanskap kultural, hingga fragmen keseharian yang sering luput dari perhatian. Ia tidak mencari keindahan dalam tatanan sempurna, ia menemukannya dalam keberanian untuk melihat dan merasakan—apa adanya. Dalam rangkaian karya fotografi Hendri yang dipamerkan kali ini, kita tidak hanya diajak menikmati foto; kita diajak mendengar bisik kota, mengendus aroma debu yang membawa beragam cerita, meraba denyut dan dinamika yang tersembunyi di balik setiap sorotan kamera. Di situlah kekuatan sebenarnya seorang Hendri Hartono: menghadirkan dunia dengan blak-blakan, lalu membiarkan setiap orang menjalin maknanya sendiri. Tak berlebihan jika VirtuArts kali ini memilih judul: Exploraสุ.
Exploraสุ bukan sekadar kumpulan karya; ia adalah lanskap visual dari perjalanan lahir-batin, kaya-citta, seorang pelancong yang juga pencari makna kehidupan. Di setiap bidikannya, Hendri menyajikan cerita-cerita kecil yang membentuk mozaik besar tentang kemanusiaan. Tidak ada narasi tunggal, tidak ada upaya untuk menuntun pada satu kesimpulan—karena justru dalam keberagaman penafsiranlah karya ini menemukan nadinya. Eksplorasi yang ia lakukan bukan hanya geografis, tetapi juga emosional dan filosofis. Exploraสุ adalah undangan untuk berhenti sejenak, melihat lebih dalam, dan menyadari bahwa dunia—betapapun riuh dan rumitnya—selalu menyisakan ruang untuk diam dan memahami.
Jakarta, 24 April 2025
Ardiyansah
BINUS Digital