Pengaruh Literasi Digital pada Hasil Kerja Mahasiswa System Information di Dunia Kerja Global Keberlangsungan Program Study System Information Literasi memainkan peran penting dalam perkembangan dan keberlangsungan dunia pekerjaan global yang terus berkembang pesat. Memahami peran utama dari persyaratan ini, literasi digital dianggap sebagai bagian penting dari pendidikan untuk mahasiswa khususnya Prodi System Information. Begitu. Ini berarti mahasiswa sistem informasi tidak hanya harus mampu menggunakan perangkat komputasi apa pun, tetapi juga harus ahli dalam memahami dan menyelesaikan tantangan digital global. Menurut Laudon & Laudon, organisasi modern bergantung pada sistem informasi untuk memelihara dan mengelola operasi sehari-hari, memperbaiki daya tarik dengan konsumen, dan mendukung pengambilan keputusan. di dunia global sekarang Hal ini sangat mendukung bagi para mahasiswa Sistem Informasi yang harapannya kelak bekerja dalam lingkungan teknologi informasi yang berbasis, tidak terbatas pada Enterprise Resource Planning saja , tetapi meliputi sistem pelanggan Enterprise Resource Planning, Customer Relationship Management, dan Supply Chain Management melalui sistem terintegrasi yang beroperasi di beberapa negara. Hal ini juga menjelaskan bagaimana suatu organisasi IT bukan lagi menjadi fungsi yang sederhana.

Peran Literasi Digital dalam Era Kolaborasi Global

Peran Literasi Digital di Era Kolaborasi Global Literasi digital dijelaskan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami, mengevaluasi informasi dan sumbernya dan memanfaatkan pengetahuan dan keahlian tersebut secara bermakna dan etis berdasarkan informasi berbasis teknologi elektronik. Sejak kebutuhan untuk keterampilan ini sangat penting dalam Era Kolaborasi Global saya percaya metode ini sangat relevan. Sekarang, di era kolaborasi global, tidak ada seberapa dekat atau jauh harus berkolaborasi dan terpengaruh satu sama lain. Dengan kondisi tersebut, perusahaan tidak lagi memiliki tujuan kerjanya sendiri karena bekerja lahir geografis bukan representasi fisik lokasi Anda. Inovasi dan keberlanjutan adalah katalisator kolaborasi lintas negara, yang kemudian memungkinkanny melalui platform lagi media digital seperti Microsoft Teams, Slack, Google Workspace, dan Zoom.

Laudon dan Laudon (2022) menegaskan bahwa teknologi kolaboratif telah mengubah model kerja organisasi menjadi lebih fleksibel dan efisien. Mahasiswa Sistem Informasi yang memahami dinamika ini akan mampu berkontribusi secara efektif di lingkungan kerja global, baik sebagai analis sistem, pengembang aplikasi, maupun manajer proyek digital. Literasi digital yang kuat memungkinkan mahasiswa untuk memahami bagaimana sistem informasi mendukung proses bisnis global, mengelola data secara lintas platform, serta menjamin keamanan dan keandalan informasi.

Selain itu, literasi digital juga meliputi kemampuan berpikir kritis terhadap arus informasi yang melimpah di ruang digital. Dalam konteks dunia kerja global, kemampuan untuk menilai validitas informasi dan mengambil keputusan berbasis data (data-driven decision making) menjadi kompetensi yang sangat dihargai. Oleh karena itu, mahasiswa Sistem Informasi dituntut untuk tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga aspek analitis dan etika dalam pemanfaatan teknologi digital.

Contoh Implementasi: Gojek sebagai Ekosistem Bisnis Digital

Salah satu contoh penerapan literasi digital dalam dunia kerja dapat dilihat pada perusahaan teknologi Gojek, yang kini menjadi bagian dari GoTo Group. Gojek merupakan contoh nyata perusahaan Indonesia yang berhasil membangun ekosistem bisnis digital dengan memanfaatkan sistem informasi secara efektif.

Melalui platform yang mengintegrasikan layanan transportasi, pengiriman makanan, hingga layanan keuangan digital (GoPay), Gojek mampu menciptakan nilai bisnis yang besar melalui pemanfaatan data dan teknologi. Proses kolaborasi antar tim yang tersebar di Indonesia, India, dan Singapura dilakukan melalui sistem berbasis cloud computing dan platform kolaborasi digital.

Hal ini menunjukkan bagaimana literasi digital mendukung keberhasilan organisasi dalam skala global. Karyawan dan pengembang di Gojek dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam mengenai arsitektur sistem, manajemen data, keamanan siber, serta integrasi antar sistem. Mahasiswa Sistem Informasi dapat mempelajari bahwa keberhasilan Gojek bukan semata karena inovasi teknologi, tetapi juga karena kemampuan sumber daya manusia yang memiliki literasi digital tinggi dalam memahami kebutuhan pasar, mengelola data, dan bekerja sama secara lintas budaya.

Selain itu, Gojek juga memanfaatkan data analytics untuk memahami perilaku pengguna dan mengoptimalkan layanan. Penggunaan analitik data ini mencerminkan pentingnya literasi digital dalam pengambilan keputusan bisnis yang berbasis informasi. Mahasiswa Sistem Informasi perlu meneladani praktik ini untuk mengembangkan kemampuan analitis dan strategis dalam menghadapi tantangan digital di masa depan.

Tantangan dan Peluang di Dunia Kerja Global

Transformasi digital telah menciptakan peluang baru sekaligus tantangan bagi tenaga kerja global. Laporan World Economic Forum (2023) menyebutkan bahwa keterampilan digital, termasuk kemampuan analisis data, manajemen sistem informasi, dan keamanan siber, menjadi kompetensi yang paling dibutuhkan oleh industri modern. Dalam konteks tersebut, literasi digital tidak lagi menjadi pilihan, tetapi keharusan bagi setiap profesional, termasuk lulusan Sistem Informasi.

Mahasiswa yang tidak memiliki literasi digital memadai berisiko tertinggal dalam menghadapi persaingan global. Sebaliknya, mereka yang memiliki kemampuan digital yang kuat akan mampu beradaptasi terhadap perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan blockchain — teknologi yang kini menjadi pendorong utama inovasi bisnis global.

Kesimpulan dan Refleksi

Literasi digital memiliki peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan mahasiswa Sistem Informasi menghadapi dunia kerja global. Kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengelola teknologi informasi secara efektif menjadi fondasi utama bagi kesuksesan profesional di era digital.

Sebagai mahasiswa Sistem Informasi, saya memandang bahwa literasi digital tidak hanya berkaitan dengan penguasaan teknologi, tetapi juga menyangkut kemampuan berpikir kritis, etika digital, dan adaptasi terhadap perubahan. Literasi digital memungkinkan kita untuk berperan aktif dalam transformasi digital organisasi dan menciptakan inovasi yang memberikan nilai tambah. Dengan demikian, penguasaan literasi digital menjadi langkah strategis bagi mahasiswa Sistem Informasi untuk menjadi profesional yang kompeten, berdaya saing global, dan siap menghadapi tantangan masa depan yang semakin terdigitalisasi.

==_==

Penulis:

YOVY THONY PUTRA

2902688525

Uploader & Lecturer: Nico Yonatan Wicaksana, S.Kom., M.Kom.

==_==

Daftar Referensi

  • Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2022). Management Information Systems: Managing the Digital Firm (17th ed.). Pearson Education.
  • World Economic Forum. (2023). The Future of Jobs Report 2023.
  • Gojek Tech Blog. (2022). Engineering for Scale: How Gojek Builds Reliable Systems for Millions of Users.
  • UNESCO. (2021). Digital Literacy in Education: A Policy Brief.