Ilustrasi memiliki kekuatan unik sebagai bahasa visual yang fleksibel dan personal. Di tengah banjir visual digital, ilustrasi mampu menghadirkan karakter dan keunikan yang sulit ditiru oleh fotografi atau visual generik. Ia berfungsi sebagai penghubung emosi antara pesan dan audiens.

Perkembangan media membuat ilustrasi hadir di berbagai platform, mulai dari cetak, digital, kemasan, hingga motion. Hal ini menuntut ilustrator untuk memahami konteks penggunaan tanpa kehilangan ciri visualnya. Adaptasi gaya menjadi kunci keberlanjutan karya ilustrasi.

Dalam pendidikan DKV, ilustrasi bukan hanya soal keterampilan menggambar, tetapi juga kemampuan menerjemahkan ide dan nilai menjadi visual yang komunikatif. Ilustrasi menjadi alat berpikir visual yang strategis.