Pada hari Jumat, 31 Oktober 2025, International Corner Binus @Medan kembali mengadakan kegiatan pembelajaran bahasa Mandarin yang menarik dan edukatif. Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin International Corner yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan global, keterampilan bahasa asing, dan pemahaman lintas budaya bagi mahasiswa Binus @Medan.

Topik pembelajaran kali ini adalah “Hanyu Pinyin”, yaitu sistem romanisasi bahasa Mandarin yang digunakan untuk membantu pelafalan karakter Tionghoa dengan huruf Latin. Hanyu Pinyin sangat penting bagi siapa pun yang ingin belajar bahasa Mandarin, karena menjadi dasar dalam mengucapkan nada dan bunyi yang benar sebelum mempelajari penulisan hanzi (karakter Mandarin).

Pengenalan Hanyu Pinyin dan Fungsinya

Kelas dimulai dengan penjelasan mengenai sejarah dan fungsi Hanyu Pinyin (汉语拼音). Peserta diajak memahami bahwa sistem ini dikembangkan oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 1950-an untuk menyatukan cara membaca dan menulis bunyi bahasa Mandarin secara internasional. Melalui Pinyin, para pelajar dari berbagai negara dapat membaca, menulis, dan mengucapkan bahasa Mandarin tanpa harus langsung menghafal ribuan karakter.

Instruktur menjelaskan bahwa setiap suku kata dalam bahasa Mandarin terdiri dari tiga bagian utama:

  1. Initial (声母 shēngmǔ) – konsonan awal, misalnya b, p, m, f.
  2. Final (韵母 yùnmǔ) – vokal atau kombinasi vokal seperti a, o, ai, iao.
  3. Tone (声调 shēngdiào) – nada yang menentukan arti kata. Bahasa Mandarin memiliki empat nada utama dan satu nada netral.

Peserta belajar mengucapkan beberapa contoh kata seperti:

  • mā (妈) berarti ibu (nada pertama),
  • má (麻) berarti rami (nada kedua),
  • mǎ (马) berarti kuda (nada ketiga),
  • mà (骂) berarti memarahi (nada keempat).*

Contoh ini membantu peserta memahami bahwa nada adalah aspek penting yang dapat mengubah arti kata secara drastis meskipun bunyinya tampak serupa.

Kegiatan Interaktif dan Latihan Pelafalan

Kegiatan di International Corner kali ini dikemas secara interaktif dan menyenangkan. Mahasiswa diajak untuk berpartisipasi aktif melalui permainan bahasa