Antusiasme Tinggi Mahasiswa BINUS Medan Sambut Seminar Digitalisasi Kearifan Lokal

Dibuat oleh : Nisa Anindita

Mahasiswa BINUS @Medan menunjukkan antusiasme yang luar biasa menjelang seminar bertajuk “Digitalisasi Kearifan Lokal sebagai Modal Pertumbuhan Ekonomi.” Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Hari Jum’at, 19 September 2025. Seminar ini dianggap sangat relevan dengan perkembangan zaman dan potensi unik yang dimiliki Indonesia, khususnya Sumatera Utara.

Seminar ini akan menghadirkan narasumber yang sangat kompeten di bidangnya, yaitu Tumpak Winmark Hutabarat, Direktur dari 1000 Tenda Rumah Karya Indonesia. Kehadiran Bapak Tumpak diharapkan memberikan perspektif mendalam mengenai bagaimana kearifan lokal. Mulai dari budaya, kerajinan, hingga praktik tradisional dapat diintegrasikan dengan teknologi digital untuk menciptakan nilai ekonomi baru.

Topik “Digitalisasi Kearifan Lokal” menarik perhatian karena menggabungkan dua isu krusial: pelestarian budaya dan inovasi ekonomi. Bagi mahasiswa, ini adalah kesempatan emas untuk memahami bagaimana mereka, sebagai generasi penerus dan digital native, dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah melalui solusi digital yang menghargai warisan leluhur.

Harapan dan Dampak Bagi Mahasiswa

Antusiasme mahasiswa terlihat dari tingginya angka pendaftar. Mereka mengharapkan wawasan praktis mengenai:

  • Strategi Pemasaran Digital untuk produk lokal dan UMKM.
  • Pemanfaatan Platform Digital (seperti media sosial, e-commerce, dan marketplace) untuk memperluas jangkauan kearifan lokal ke pasar global.
  • Model Bisnis Inovatif yang lahir dari perpaduan teknologi dan budaya.

Seorang mahasiswi jurusan Digital Business mengungkapkan, “Saya mengikuti sesi seminar ini karena menurut saya sangat menarik untuk kebutuhan saya, selain berkuliah saya juga seorang freelance photographer yang biasanya fotoin produk lokal “.

Antusiasme mahasiswa ini mengirimkan pesan yang kuat. Mereka melihat digitalisasi sebagai kesempatan emas untuk melestarikan dan menyebarluaskan kearifan lokal. Mereka tidak hanya belajar menjadi “digitalpreneur” global, tetapi juga “culturalpreneur” yang bangga dengan akar budaya mereka. Seminar ini berhasil menanamkan benih kesadaran bahwa inovasi dan tradisi bisa berjalan beriringan, menciptakan masa depan yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga kaya akan nilai-nilai budaya.

Kolaborasi Akademik dan Praktisi

Seminar ini juga menegaskan komitmen BINUS @Medan dalam menjembatani dunia akademik dengan praktisi industri kreatif. Dengan menghadirkan sosok seperti Tumpak Winmark Hutabarat, yang sudah terbukti dedikasinya dalam mengembangkan kearifan lokal, kampus berupaya memastikan bahwa materi yang diterima mahasiswa tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan berbasis pada pengalaman nyata.

Antusiasme ini juga mencerminkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah arus globalisasi. Mereka tidak ingin menjadi generasi yang hanya mengonsumsi budaya populer dari luar, tetapi juga menjadi agen perubahan yang melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal ke panggung dunia. Banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai suku di Sumatera Utara, seperti Batak, Melayu, dan Karo, merasa topik ini sangat dekat dengan kehidupan mereka.

Diharapkan, setelah seminar ini, mahasiswa akan terdorong untuk mengambil peran aktif dalam menciptakan proyek-proyek digital yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga turut serta dalam pelestarian dan promosi budaya Indonesia. Seminar ini merupakan langkah awal yang signifikan menuju lahirnya wirausahawan muda yang berakar pada kearifan lokal namun berpandangan global.