Dampak dari ketegangan Israel dan Iran yang terus  meningkat dalam beberapa waktu terakhir memberikan dampak gangguan terhadap potensi stabilitas perdagangan internasional dan rantai pasok global. Komflik ini juga dapat berpengaruh terhadap aspek militer dan diplomatik. Kawasan Timur Tengah seperti Iran adalah kawasan strategis yang menjadi  jalur utama untuk distribusi energi seperti minyak dan gas alam.

 

Selat Hormuz di Timur Tengah merupakan sebuah jalur strategis perdagangan minyak global dimana terdapat sekitar 20% pasokan minyak dunia melewati jalur ini. Apabila selat ini mengalami gangguan akibat dari ketegangan konflik geopolitik akan berpotensi dan berdampak terhadap lonjakan harga minyak dunia dan dapat mengganggu stabilitas perekonomian dunia. Beberapa negara yang akan berdampak seperti China, Jepang, India dan beberapa negara Eropa sangat tergantung terhadap minyak dari wilayah Timur Tengah. Hal ini dapat memicu inflasi di negara-negara dunia, mengganggu rantai pasokan dan memicu resesi ekonomi global.

Akibat adanya gangguan terhadap jalur distribusi logistik dan pengiriman barang akan menjadi ancaman nyata bagi rantai pasokan global. Jalur strategis seperti selat Hormuz yang berdampak akibat konflik geopolitik Israel-Iran, Akibatnya banyak Perusahaan multinasional yang mengalami gangguan dan akhirnya memindahkan jalur pengiriman. Hal ini berdampak terhadap peningkatan biaya logistik yang lebih tinggi dan waktu pengiriman yang lebih lama. Beberapa industri yang paling berdampak seperti: Industri otomotif, elektronik, dan tekstil yang bergantung pada “just-in-time” supply chain akan terkena dampak besar. Hal ini akan berdampak besar terhadap proses produksi dan ketersedaiaan barang.

Akibat ketidak pastian pasar global Investor akan cenderung menarik modal dari pasar negara berkembang dan akan lebih memilih aset aman seperti emas atau dolar AS. Hal ini disebabkan karena keinginan untuk tetap melindungi nilai investasi mereka dari risiko yang mungkin terjadi akibat adanya gejolak di pasar global.  Selain itu, nilai tukar negara-negara pengimpor energi dapat tertekan akibat adanya lonjakan dari harga minyak dunia. Dampak lain seperti inflasi global akan meningkat, terutama untuk negara-negara berkembang yang dimana sangat bergantung pada impor energi.

Konflik Israel-Iran sangat berpotensi menimbulkan ketidakstabilan terhadap perdagangan internasional dan rantai pasok global. Ketergantungan terhadap energi dari Timur Tengah menjadi titik rawan utama negara-negara yang membutuhakan. Oleh karena itu, diversifikasi energi, keamanan jalur perdagangan, dan diplomasi internasional menjadi solusi jangka menengah hingga panjang yang paling efektif untuk mengatasi masalah saat ini.

(SH-GT)