Startup: Cepat Tumbuh, Tapi Rentan Ambruk
Dalam ekosistem startup, kecepatan adalah mata uang utama. Filosofi fail fast, grow fast begitu diagungkan. Namun di balik semangat membangun dengan cepat, banyak startup justru tumbang sebelum mencapai puncaknya. Masalahnya bukan pada ide yang buruk atau kekurangan modal—melainkan karena fondasi teknologi yang lemah dan tidak dikelola secara tepat.

Inilah mengapa Tata Kelola Teknologi Informasi atau IT Governance menjadi krusial. Sayangnya, banyak startup masih memandangnya sebagai urusan perusahaan besar atau hanya beban administratif. Padahal, tanpa struktur IT Governance yang baik, startup bisa menjadi bom waktu yang menunggu meledak.
Apa Itu IT Governance dan Mengapa Penting untuk Startup?
Secara sederhana, IT Governance adalah kerangka kerja yang memastikan seluruh proses, sistem, dan keputusan yang melibatkan teknologi benar-benar:
-
Mendukung arah dan tujuan bisnis,
-
Aman digunakan dan terlindungi dari ancaman,
-
Dipantau dan dievaluasi secara berkala,
-
Tidak hanya efisien secara operasional, tapi juga etis dan bertanggung jawab.
Tanpa itu semua, ibarat membangun rumah megah di atas tanah yang rapuh—cepat atau lambat akan roboh.
Dampak Buruk Jika Startup Mengabaikan IT Governance
-
Kebocoran Data Pelanggan, Hancurnya Kepercayaan
Startup sering menyimpan informasi sensitif seperti email, nomor ponsel, hingga rekening bank pengguna. Tanpa kebijakan keamanan seperti enkripsi dan akses terbatas, data dapat bocor kapan saja. Contohnya, insiden e-commerce lokal yang datanya dijual di forum gelap karena kelalaian keamanan.
-
Akses Sistem Tidak Terkontrol
Bayangkan jika seorang karyawan resign tapi masih bisa login ke dashboard admin. Atau developer bisa deploy langsung tanpa persetujuan. Ini celah yang mengundang bencana.
-
Kacau Saat Bisnis Scale-Up
Sistem manual mungkin cukup untuk 100 pengguna. Tapi saat pengguna tumbuh menjadi 10.000, sistem tanpa perencanaan governance bisa jadi lambat, sering error, dan sulit dikembangkan.
-
Audit dan Legal Bermasalah
Investor akan menanyakan bagaimana perlindungan data dijalankan, apakah ada kontrol infrastruktur. Kalau semua hanya berdasarkan intuisi, startup berisiko gagal saat audit atau due diligence.
-
Teknologi Tidak Sejalan dengan Visi Bisnis
Seringkali, tim IT membuat fitur yang tidak dibutuhkan oleh bisnis karena tidak ada harmonisasi visi. Akibatnya, waktu dan sumber daya terbuang sia-sia.
Mengapa Banyak Startup Mengabaikannya?
Beberapa alasan umum:
-
Terlalu fokus pada pengembangan MVP dan pertumbuhan cepat,
-
Tim kecil yang harus menangani banyak hal sekaligus,
-
Kurangnya kesadaran akan pentingnya dokumentasi dan kebijakan teknologi.
IT Governance sering dianggap tidak penting sampai investor besar masuk. Padahal, semakin dini diterapkan, beban jangka panjang bisa dikurangi secara signifikan.
Kisah Nyata: Selamat dan Gagal Karena Teknologi
Contoh 1 – Startup SaaS yang Bertahan
Sebuah startup invoice digital di Indonesia selamat dari serangan DDoS karena sejak awal sudah menerapkan kebijakan keamanan dan protokol pemulihan. Mereka hanya terdiri dari 7 orang, tapi punya sistem yang kuat.
Contoh 2 – Marketplace yang Ambruk
Startup e-commerce lokal ambruk saat flash sale karena sistemnya tidak scalable dan tidak terdokumentasi. Server down selama 3 hari, dan kepercayaan pengguna langsung hilang.
Kesimpulan
Startup yang tumbuh cepat membutuhkan fondasi teknologi yang kokoh. IT Governance bukan soal birokrasi, tapi soal keberlanjutan. Makin awal diterapkan, makin besar peluang startup untuk bertahan dan tumbuh.
Comments :