“White Label” sebagai Peluang Bisnis Pemula di Masa Pandemi
Pandemi Covid-19 belum kunjung usai. Jenis varian baru virus ini silih berganti terus bermunculan. Pembatasan wilayah (PPKM) masih terus digalakkan dalam berbagai daerah. Kondisi new-normal telah membuat banyak pertokoan dan industri retail banyak yang gulung tikar. Berkurangnya daya beli masyarakat dan pembatasan jadwal operasional usaha menjadi salah satu penyebabnya. Kebiasaan masyarakat akan pembelian barang-barang kebutuhan sekunder turun drastis. Selain itu maraknya PHK dan sulitnya lapangan kerja menambah ironi konsidi pandemi Covid-19 ini. Banyaknya industri sekarang beralih pada perdagangan secara online. Bran-bran usaha kecil menengah/ UMKM baru justru banyak bermunculan. Colapsnya industri retail fashion raksasa misalnya seperti Matahari Departement Store, membuat para pemasok industri fashion berputar otak untuk menjual produknya.
Dianalisisr dari umkmindonesia.id, memasuki tahun baru 2020, pelaku bisnis dan calon pebisnis mulai membuat berbagai peruntungan baru, banyak yang mencoba mencari berbagai peluang. Inovasi berbagai bisnis kekinian bermunculan. Kementerian Koperasi dan UKM bahkan telah menargetkan sebanyak 6% dari usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk naik kelas. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan berbagai program pendampingan dipersiapkan untuk mendukung target tersebut. Hal ini menambah dorongan bagi pengusaha baru untuk memulai usahanya. Salah satu strategi yang sering digunakan oleh pemula dengan modal kecil ini adalah dengan menggunakan “white label” strategy.
“White label” istilah ini justru sangat berkembang dimasa pandemi ini, merupakan sebuah konsep “rebranding”, dimana produsen/perusahaan manufaktur menjual produknya tanpa merek pada pelaku usaha lain. White label juga bisa diartikan sebagai pemberian merek dagang oleh sebuah perusahaan, tetapi proses produksinya dilakukan oleh perusahaan manufaktur. Ada juga yang menyebut jika perusahaan manufaktur hanya menjual barang jadi dan label/ merek dibuat sendiri oleh pembelinya. Strategi ini banyak dilakukan oleh pelaku usaha besar ataupun UMKM, tak lain untuk memperluas jangkauan pemasarannya dan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar sebab biasanya mereka menjual barang tersebut dalam partai besar / grosir.
Bagi pengusaha pemula tentu konsep white label akan sangat membantu. Dengan memilih menggunakan white label pengusaha tidak perlu repot-repot memproduksi barang. Mereka hanya perlu memikirkan konsep branding dengan menggunakan merek sendiri sebelum dijual ke konsumen akhir. Konsep white label ini banyak memiliki kelebihannya, diantaranya:
- Tidak perlu melakukan produksi
- Harga pokok lebih rendah karena dilakukan dalam partai besar, sehingga dapat menjual kembali dengan harga lebih tinggi.
- Tidak menghabiskan banyak waktu dalam memmikirkan produksi, jadi hanya perlu fokus pada pemasarannya saja
- Bagi perusahaan manufaktur/produsen tidak perlu memikirkan promosi karena barang akan dijual oleh pihak ketiga
- Siklus penjualan yang cepat bagi produsen, karena perusahaan pembveli pasti membeli dalam jumlah banyak.
Selain kelebihannya, tentu akan ada kekurangan dari sitem ini, diantaranya:
- Produk bisa sama dengan penjual lain. Hal ini disebabkan karena biasanya perusahaan manufaktur tidak hanya menjual pada satu brand saja, namun bebrapa brand lain.
- Kualitas produk belum tentu terjamin. Jika perusahaan pembeli tidak mengecek secara teliti, sering kali produk yang dihasiklan akan berubah-ubah secara kualitas, tergantung pada periode pemesanan.
- Biasanya tidak bisa request fiture tertentu, karena produk white label cenderung diproduksi secara masal untuk beberapa brand.
Terlepas dari semua hal diatas, white label tetap dapat menjadi pilihan yang menjajikan bagi pengusaha pemula. Selain sistemnya yang cepat dan sederhana, white label sangat membantu dalam memvariasikan produk brand baru, dan jika sudah memiliki market, pengusaha sudah dapat memulai untuk memikirkan membuat produk mereka sendiri nantinya.
Daftar Pustaka:
Annisa, Dera. 2020. Cepat Naik Kelas dengan Mengenal Jalur Distribusi. .Article dalam Umkmindonesia.id. (diakses 26 Noverber 2021). https://www.ukmindonesia.id/baca-artikel/308
Komerce. 2021. White Label Adalah: Definisi, Cara Kerja, Keuntungan Dan Kekurangan. (diakses 26 November 2021). https://komerce.id/blog/white-label-adalah/
Wijoyo, Hadion dkk. 2021. Strategi Pemasaran UMKM di Masa Pandemi. Insan Cendekia Mandiri. Solok. Sumatra Barat. (diakses 26 November 2021). https://www.researchgate.net/profile/Hadion-Wijoyo/publication/349881335_Strategi_Pemasaran_UMKM_di_Masa_Pandemi/links/6045a387299bf1e078626a1a/Strategi-Pemasaran-UMKM-di-Masa-Pandemi.pdf