Social Commerce (Belanja lewat Sosial Media) sebagai Cara Baru Konsumsi
Social Commerce (Belanja lewat Sosial Media) sebagai Cara Baru Konsumsi
Penulis: Harris Prasetya Rahmandika, S.M., M.M., CIRM.
Jika dulu media sosial hanya berfungsi sebagai ruang berbagi foto dan cerita, kini wajahnya sudah berubah total. Di tahun 2025, media sosial bukan sekadar tempat bersosialisasi, melainkan juga menjadi pusat aktivitas ekonomi baru yang disebut social commerce. Fenomena ini memungkinkan pengguna melihat produk, berinteraksi dengan penjual, hingga langsung membeli barang tanpa perlu meninggalkan aplikasi.
Social commerce tumbuh sangat cepat, terutama di Asia. Di Tiongkok, platform seperti Taobao Live dan WeChat menjadi pionir, menghadirkan pengalaman belanja yang lebih interaktif lewat siaran langsung. Tidak heran jika tren ini kemudian merambah ke berbagai belahan dunia, termasuk Amerika Latin dan Timur Tengah (We Are Social, 2025).
Apa yang membuat orang begitu tertarik dengan cara belanja ini? Jawabannya ada pada perubahan perilaku konsumen. Generasi sekarang menginginkan kemudahan: mereka tidak ingin repot berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Dengan satu klik, mereka bisa menonton ulasan produk, membaca komentar teman, dan langsung melakukan pembelian (We Are Social, 2025).
Teknologi juga berperan besar. Fitur-fitur baru seperti shoppable posts, live streaming, hingga augmented reality yang memungkinkan konsumen “mencoba” produk sebelum membeli, semuanya memperkaya pengalaman belanja online. Bagi bisnis kecil, ini adalah peluang emas. Tanpa harus membangun situs e-commerce yang rumit, mereka bisa langsung menjual produk lewat akun media sosial, asalkan mampu menghadirkan konten yang menarik (Exploding Topics, 2025).
Meski begitu, jalan social commerce tidak sepenuhnya mulus. Masalah keamanan data dan pembayaran masih menjadi isu penting. Belum lagi tantangan menjaga kualitas produk, pengiriman tepat waktu, serta regulasi pajak lintas negara yang masih belum jelas. Persaingan yang semakin ketat juga menuntut merek untuk lebih kreatif dalam membangun kepercayaan konsumen (Exploding Topics, 2025).
Namun, jika dilihat dari potensinya, social commerce jelas lebih dari sekadar tren sesaat. Ia telah mengubah cara kita berbelanja: dari pengalaman yang semula pasif menjadi sesuatu yang interaktif, personal, dan sangat sosial. Bagi konsumen, ini berarti pengalaman baru yang lebih seru. Bagi bisnis, ini adalah medan persaingan baru yang penuh peluang—asal dikelola dengan strategi yang tepat.
Daftar Pustaka
- We Are Social. (2025). Global Trends Shaping Marketing in 2025. https://wearesocial.com/us/blog/2025/01/global-trends-shaping-marketing-in-2025-2
- Exploding Topics. (2025). Social Media Trends. https://explodingtopics.com/blog/social-media-trends