Retail versus COVID-19
Covid-19 telah merubah banyak hal dalam kehidupan kita. Dampaknya begitu terasa baik dari sisi ekonomi maupun perilaku konsumsi masyarakat. Pembatasan sosial skala besar maupun menengah telah merubah siklus ekonomi secara konsusif. Salah satu industri yang paling terdampak adalah industri retail. Berdasarkan data dari CEIC Indonesia, pertumbuhan penjualan ritel Indonesia dilaporkan sebesar -0.1 % pada Agustus 2021. Rekor ini naik dibanding sebelumnya yaitu -2.9 % untuk Juli 2021. Data juga menunjukkan pencapaian kenaikan angka tertinggi sebesar 28.2 % pada Desember 2013 dan rekor terendah sebesar -20.6 % pada Mei 2020. Pembatasan sosial berskala besar (PSBB), ketentuan jam operasional, dan larangan mudik lebaran yang merupakan kebijakan pemerintah dalam penanggulangan Covid-19 membuat penurunan omzet yang signifikan bagi usaha retail. Mengurangnya daya beli masyarakat juga menambah rentetan keterpurukan retail. Sejumlah perusahaan retail terpaksa menutup beberapa gerainya ataupun bangkrut pada masa pandemi covid-19. Hal ini dilakukan tak lain karena untuk efisiensi demi memperbaiki beban kas keuangan perusahaan.
Salah satu retail besar yang sangat terdampak adalah PT Hero Supermarket Tbk (HERO) yang menutup seluruh gerai Giant per Juli 2021. Berdasarkan data berita yang dianalisir dari KONTAN.CO.ID, laporan keuangan HERO pada tahun 2020 memcatat penurunan pendapatan bersih sebesar 26,99%, dengan kerugian tercatat hingga Rp 1,21 triliun, atau membengkak Rp 28,22 milyar jika dibandingkan pada tahun 2019. Selain adanya kerugian, dianalisir dari Kompas.com, penutupan seluruh gerai ini juga dikarenakan HERO akan lebih memfokuskan usahanya pada bisnis merk dagang lain seperti, IKEA, Guardian, dan Hero supermarket. Strategi ini diambil sebagai respon adaptasi HERO atas dinamika trend komsumsi yang menunjukkan turunnya popularitas format hypermarket di pasar Indonesia ataupun pasar global. Namun HERO meyakini bahwa sektor peralatan rumah tangga, kesehatan, dan kecantikan, memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Selain Hero, Matahari Departement Store juga memutuskan untuk mengurangi bebrapa gerai usahanya. PT Matahari menutup 25 gerai pada 2020 (CNN, 2021). Penutupan ini dikarenakan adanya penurunan kinerja perusahaan. Berdasarkan data annual report PT Matahari merugi hingga Rp 870 milyar pada tahun 2020. Pertumbuhan penjualan pada gerai yang sama minus hingga 52,4%. Hal ini juga dapat dilandasi oleh penutupan dan pembatasan secara berkala beberapa pusat perbelanjaan di berbagai wilayah. Dalam annual reportnya Matahari akan melakukan beberapa strategi. Penyesuaian gerai dengan kategori produk yang sederhana, tata letak yang berorientasi demografi pelanggan, dan penjualan secara online menjadi fokus manajemen untuk perkembangan bisnis kedepannya.
Pembatasan mobilitas masyarakat dan menurunnya daya beli yang signifikan tentu membuat bisnis-bisnis usaha retail harus dengan cepat menyesuaikan strategi bisnis mereka. Ironi yang terjadi menurut Roy Nicholash Madley, Ketua Assosiasi Pengusaha Retail Indonesia, dalam interview berita CNN mengatakan bahwa sektor retail modern yang belum menjadi sektor prioritas, sehingga tidak mendapat bantuan dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Hal ini memperberat beban operasional retail-retail Indonesia. Fokus operasional berubah pada e-commerce baik melalu channel resmi maupun beberap market place ternama menjadi pilihan untuk mensiasati pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Namun seiring gencarnya laju vaksinasi diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan industry retail kedepannya.
Sumber:
CEIC. (2021). Indonesia Pertumbuhan Penjualan Retail. (diakses 18 Oktober 2021). https://www.ceicdata.com/id/indicator/indonesia/retail-sales-growth
CNN Indonesia. (2021). Deretan Ritel Tumbang di Masa Pandemi, Matahari hingga Centro. (diakses 18 Oktober 2021). https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210324162312-92-621597/deretan-ritel-tumbang-di-masa-pandemi-matahari-hingga-centro.
Kompas.com. (2021). Apa Alasan Gerai Giant Akan Ditutup?. (diakses 18 Oktober 2021): https://money.kompas.com/read/2021/05/26/070000026/apa-alasan-gerai-giant-akan-ditutup?page=all.
Kontan.co.id. (2020). Bisnis ritel jadi salah satu sektor usaha yang terperosok paling dalam akibat pandemi”. (diakses 18 Oktober 2021) https://newssetup.kontan.co.id/news/bisnis-ritel-jadi-salah-satu-sektor-usaha-yang-terperosok-paling-dalam-akibat-pandemi?page=all.
PT.Matahari Department Store Tbk. (2020). Annual report Matahari Department Store. (diakses 18 Oktober 2021). http://www.matahari.co.id/uploads/annual-reports/pdf/2021/06/Annual-Report-2020—PT-MDS-Tbk.pdf