Rene Descartes dalam filsafat dan bisnis
Rene Descartes
1596 – 1650
“Cogito ergo sum” (saya berfikir maka saya ada)
- Descartes adalah Bapak filsafat Modern yang paling terkenal dengan ungkapan Cogito ergo sum yang dalam Bahasa inggris diterjemahkan menjadi “I think therefore I am” dalam Bahasa Indonesia adalah saya berfikir, maka saya ada.
- Dia juga dikenal sebagai bapak rasionalis karena menyadarkan metode pencarian kebenaran hanya dengan pikiran (rasio, reasoning) dan menyingkirkan metode empiris karena empiris yang menyadarkan pada indra pengamatan dianggap sering salah sehingga dianggap tidak pantas digunakan sebagai alat pencari kebenaran yang hakiki.
- Pendapat dualism tentang manusia atau sering disebut Dualisme Descartes arau terkenal dengan sebutan Dualisme Karteian, yaitu pendapat yang memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari Jiwa dan Raga secara tegas membuatnya terkenal.
- Peninggalannya yang secara luas dipakai dalam bidang matematika adalah penggunaan koordinat Kartesius atau Kartesian.
- Pendapat tentang dualisme kartesian menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek jasmani dan aspek rohani. Walaupun filsafat ini tidak secara bulat diterima oleh filsuf lain, terutama karena tidadapat menjelaskan bagaimana mekanisme interaksi anter aspek itu bekerja, bisnis computer pada era modern ini semakin menguatkan maksud filsafat dualism kartesian ini. Computer terdiri dari dua aspek, yaitu aspek perngkat keras (hardware) dan aspek perangkat lunak (software). Perangkat keras adalah fisik mesing yang dipegang, sedangkan aspek perangkat lunak adalah program yang membuat mesin itu bekerja melakukan tugas tertentu.
- Ungkapannya “Cogito ergo sum” menegaskan pentingnya aspek aktivitas perpikir yang menentukan kualitas manusia. Dalam bisnis computer, perkembangan teknologi perangkat lunak jauh lebih pesat dan mahal nilainya dibandingkan dengan bisnis perangkat keras. Tuntutan terhadap teknologi perangkat keras uga tergantung pada tuntutan perangkat lunak pada kecepatan dan memori yang diperlukan. Semakin canggih perangkat lunak, semakin tinggi pula tuntutan kecepatan prosesor dan memori yang harus dipenuhi oleh perangkat kerasnya.