PERCAYA DIRI DAN PERUBAHAN

Kepercayaan diri adalah modal sebuah organisasi ataupun individu untuk sukses. Percaya diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin akan kemampuan diri sendiri sehingga seseorang tidak terpengaruh oleh orang lain (Lauster, 2002). Tanpa percaya diri seseorang tidak akan yakin dengan kemampuan atau produk yang dihasilkan, dengan demikian bagaimana dia akan menjual diri ataupun produknya jika tidak yakin dengan apa yang dimiliki. Hal ini akan menyulitkan ketika harus memberi penjelasan tentang apa yang dimiliki atau dijual kepada orang lain. Oleh karena itulah untuk sukses seorang individu atau organisasi memerlukan kepercayaan diri.

Meskipun kepercayaan diri diperlukan untuk sebuah kesuksesan, tetapi kepercayaan diri tidak boleh berlebihan. Kepercayaan diri berlebihan cenderung menganggap orang lain lebih rendah, perasaan superior dibanding pesaing bisa menjadi bumerang dalam menghadapi persaingan. Kepercayaan diri yang berlebihan juga akan menghilangkan sikap kewaspadaan. Anggapan sebagai yang terbaik bisa membuat terlena, inovasi ataupun pengembangan tidak terpikirkan. Bahkan sepakterjang kompetitor dalam pengembangan strategi baru dan upaya merebut pasar juga tidak akan terpantau, semua dianggap tidak akan bisa mengganggu. Pada akhirnya akibat kepercayaan diri yang berlebihan akan tertinggal dan kalah dalam persaingan.

Belajar dari hal diatas apa yang perlu dilakukan terkait kepercayaan diri? Yang pertama, seorang individu ataupun organisasi harus memiliki kepercayaan diri. Kalaupun saat ini belum memiliki kepercayan diri, perlu dibangun secepatnya. Kepercayaan diri yang dibangun bukan asal yakin, tetapi perlu didukung kesadaran berdasarkan fakta sesungguhnya. Kepercayaan diri juga perlu evaluasi dan inovasi terhadap apa yang ada saat ini sehingga benar-benar yakin bahwa apa yang dimiliki adalah yang terbaik.  Yang kedua, kepercayaan diri tidak boleh berlebihan. Terlalu percaya diri seperti memakai kacamata kuda, tidak bisa melihat sekeliling dengan jelas, seolah diluar sana juga tidak berubah. Berbahaya jika hal ini terjadi, perkembangan kompetitor atau pendatang baru tidak terdeteksi, akibatnya tentu bisa membahayakan diri sendiri. Ketinggalan dan kalah dalam pengembangan diri atau produk sama artinya tinggal menunggu kehancuran.

Salam Sukses-KL

DR. KUKUH LUKIYANTO, S.T., M.M., M.T