Peran UMKM Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Kota Pintar (Smart City) Di Indonesia

Seiring dengan pertumbuhan kota, jumlah tantangan yang mereka hadapi juga semakin besar. Permasalahan lingkungan, ekonomi, atau sosial yang muncul membutuhkan solusi perkotaan yang baru dan belum terbukti. Meningkatnya kebutuhan akan inovasi perkotaan mengakibatkan berkembangnya sejumlah besar inisiatif kota pintar, yang menciptakan peluang bisnis baru bagi UMKM di Indonesia. Jika kita ingin kota kita dikelola secara efisien dan lebih layak huni bagi masyarakat, pemerintah baik pusat maupun daerah dan UMKM harus bekerja sama untuk menghasilkan solusi teknologi terbaik. Proyek ini memungkinkan kolaborasi ini dengan memperkuat kapasitas kota-kota di Indonesia dan UMKM. Selain itu, dengan peningkatan kualitas dan kuantitas UMKM akan membantu kota-kota menjadi yang terdepan dalam inovasi, khususnya melalui pengadaan publik atas solusi-solusi inovatif. Pemerintah, Masyarakat dan industri bekerja sama dengan UMKM untuk menjamin bahwa produk dan layanan mereka memenuhi harapan dan kebutuhan kota pintar.

Berdasarkan definisinya, kota menjadi ‘lebih pintar’ ketika informasi dan teknologi digital digunakan untuk mendidik, memobilisasi, dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Kota pintar adalah kota yang bersifat kewirausahaan. Mereka berkembang seiring dengan berkembangnya inovasi dan meningkatnya jumlah startup teknologi yang memberikan solusi terhadap permasalahan sosio-ekonomi di bidang tertentu. Oleh karena itu, mempercepat integrasi UMKM dalam kota pintar dimulai dengan berinvestasi dalam pelatihan dan promosi wirausaha untuk memperkaya keahlian digital mereka dan mendorong pemecahan masalah,  kompetisi, layanan inkubasi, dan lain-lain.

Selanjutnya, UMKM perlu memanfaatkan ketersediaan teknologi canggih di era modern demi keuntungan mereka. Teknologi pintar adalah bidang yang sedang berkembang dan semakin terintegrasi ke dalam sistem kota pintar, dengan blockchain dan kecerdasan buatan (AI). Dukungan bisnis UMKM yang memanfaatkan teknologi ini mencakup intelijen pasar untuk membantu UMKM menjelajahi pasar, platform, dan lintasan pertumbuhan baru.

Bidang baru lainnya yang dapat diinvestasikan oleh UMKM agar sesuai dengan kerangka kota cerdas adalah teknologi Internet of Things (IoT) untuk melacak dan mengelola inventaris secara otomatis, sehingga membebaskan tenaga kerja untuk melakukan tugas-tugas yang lebih penting dan kompleks. Dengan melakukan ini, proses pembelian juga menjadi lebih efisien, dan layanan pelanggan meningkat secara signifikan. Bagi UMKM yang menghadapi pemain yang memiliki pangsa pasar lebih besar, mengintegrasikan teknologi pintar dapat meningkatkan daya saing mereka secara signifikan.

Investasi pada teknologi dan keterampilan digital menjadi sangat penting. Saat ini, investasi menjadi landasan strategi sukses untuk meningkatkan daya saing dan membangun ketahanan. Seiring dengan semakin banyaknya kota yang berupaya untuk menjadi ‘lebih pintar’, UMKM – yang merupakan tulang punggung perekonomian – mempunyai peran penting dalam meningkatkan transformasi digital dan meningkatkan kapasitas mereka guna mendorong pertumbuhan yang lebih luas di kota-kota mereka.

 

Author: Dr, Sahnaz Ubud

sahnaz.ubud@binus.ac.id